Foto : Pixabay
“Perilaku kita pada sesama adalah cerminan perilaku kita terhadap keluarga. Tapi, ketika kita berani memberikan yang terbaik pada sesama, maka kebaikan dari delapan penjuru dunia akan mendatangi kita.”
Falsafah mengenai delapan penjuru kebaikan itu saya dengar pertama kali, ketika saya getol membaca cerita silat, awal 70an. Intinya, dengan berbuat baik, maka karma baik akan melindungi kita.
Saya jadi ingat kata-kata bijak, bahwa “sesusah dan semiskin apa pun kita, pasti ada hal kecil yang bisa kita lakukan dan berikan pada sesama dengan jiwa yang besar.”
Artinya, untuk berbuat baik dan berlaku amal itu, kita tidak harus jadi kaya lebih dulu. Tapi kita bisa melakukan hal itu lewat perbuatan kecil, dengan cinta yang besar. Kita dapat berbagi lewat perilaku baik, senyuman, gagasan, mendoakan, dan seterusnya.
Saya juga masih ingat dengan nasihat almarhum Mbah Singo, bahwa hidup itu sejatinya membangun harapan, iman, dan kasih.
Dengan membangun harapan, kita diajak menapaki hidup ini secara optimistis, berpikir positif, dan berprasangka baik pada orang lain. Sehingga hati ini tidak mudah terluka, tapi ikhlas.
Begitu pula sikap dan perilaku kita pada orang lain harus menunjukkan semangat keoptimistisan. Kita jauhi sikap sambat, mengeluh, nglokro, dan putus asa. Bahkan, kita diajak untuk tidak menyebar racun atau hal negatif agar orang lain tidak terkontaminasi dan keracunan yang jahat.
Dengan iman, kita meneladani tokoh panutan untuk membangun iman yang sehat. Kita jadi pribadi yang jujur dan benar. Sehingga iman kita terus bertumbuh untuk mengasilkan buah-buah kebaikan.
Dengan kasih, kita mengasihi siapa pun tanpa sekat dan tanpa batas. Kasih yang tidak membedakan status, suku, agama, atau golongan. Sehingga kita jadi pribadi yang murah hati. Bahkan berani untuk memberi maaf dan ampunan pada seteru atau orang yang memusuhi kita.
Sesungguhnya, ketika kita mampu memberi yang baik, bahkan yang terbaik dari milik atau hidup kita pada sesama, berarti kita melakukan hal yang sama pada diri sendiri.
Ibarat memancing kebaikan dengan hati yang ikhlas, maka dari delapan penjuru dunia, kebaikan itu akan mendatangi hidup kita.
Semoga hidup kita makin semarak dan dicerahkan dengan melakukan kebaikan demi kebaikan. Kita jadi pribadi yang murah hati dan ikhlas, karena Allah yang maha memberi. Perilaku hidup kita adalah cerminan perilaku kita dalam keluarga.