Seide.id -“Witing tresna jalaran saka kulina.” Itu pepatah bagus, bahkan jika boleh dikatakan dahsyat dan luar biasa.
Bagaimana tidak. Cinta bertumbuh dan bersemi dari kebiasaan, tapi (maaf) bukan karena tidak ada yang lain.
Begitulah seharusnya hidup ini. Hal-hal baik dan positif itu dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Menyerap energi positif agar nafas dan hidup kita untuk berbagi kebaikan Allah.
Sebaliknya, apa pun yang kita pikir dan lakukan sekadar iseng itu bisa jadi bumerang terhadap diri sendiri, bahkan mampu celakakan diri dan hidup menderita.
Waspadai! Sekali lagi diwaspadai! Walaupun perilaku iseng itu tampak kecil dan sepele, tapi pengaruhnya sangat signifikan dan dahsyat bagi hidup kita sendiri. Karena hal buruk dan negatif itu, jika disimpan lama kelamaan jadi penyakit dan racuni jiwa.
Coba lihat dan amati, dimulai dari lingkungan keluarga sendiri.
Ketika kita bersikap kasar, keras, tidak sopan, atau hal negatif lain pada anggota keluarga. Apa yang direkam oleh ingatan ini? Lalu, apa dampaknya bagi hidup mereka?
Begitu pula sebaliknya. Ketika kita bersikap lembut, sopan, sabar, dan mengasihi maka keluarga pun jadi tentram, damai, dan bahagia.
Sesungguhnya, pengaruh dan dampak buruk yang luar biasa itu berasal dari lingkungan pergaulan dan medsos.
Dibutuhkan kesadaran dan sikap peduli pada anggota keluarga sendiri. Pendampingan pada anak untuk selalu berkomunikasi demi kebaikan dan perkembangan jiwanya.
Bagi kita sendiri, untuk mengelola berita di medsos adalah dengan memfilternya agar pikiran ini tidak tercemar hal buruk dan negatif.
Dengan hati nurani kita menyeleksi untuk sadar diri dan bijaksana. Hal-hal baik dan positif untuk dibagikan. Sedang yang buruk dan jelek untuk disingkirkan, dan dibuang.
Ketika kita membaca berita hoaks, saling menghujat, menjatuhkan, atau memfitnah, sesungguhnya hal itu tidak layak untuk direspon dan ditanggapi. Karena cemari pikiran dan hati sendiri. Juga tidak ada gunanya.
Sesungguhnya tidak keliru, jika orang baik itu harus dibela dan kebenaran itu harus disuarakan. Tapi semua itu harus dilakukan sesuai aturan, koridor, dan tidak dengan ganti untuk menghujat, apalagi memfitnah.
Alangkah bijak, jika menggunakan cara yang baik, elegan, dan dewasa dalam berdemokrasi. Bagikan hal-hal baik dan positif tanpa harus menghakimi dan rugikan pihak lain.
Kebencian itu menghancurkan dan memisahkan satu dengan yang lain. Tapi kasih itu menyatukan dan membahagiakan semua.
Semangat bersinergi untuk membangun negeri.
…
Mas Redjo /Red-Joss