Mengibaratkan Kehidupan Diri sebagai Pelukis – Menulis Kehidupan 216

Foto : Gerd Altmann / Pixabay

Banyak cara dan definisi untuk memberi arti tentnag kehidupan bagi setiap pribadi. Setiap kita menerima kehidupan tanpa usul, meminta atau kompromi sebelumnya. Diri kita terlahir, terima kehidupan dan belajar untuk menjalani kehidupan hingga usai, apa pun pilihan serta keadaannya.

Saya tertarik akan merefleksikan kehidupan sebagai seorang pelukis. Bagaimana harus menggores berbagai obyek sebagai pilihan dan keputusan, memberi warna dan berjuang membuat indah kehadiran pribadiku di tengah sesama dan alam semesta. Saya harus melukis kehidupanku. Lalu kutulis dalam karya:

Sajak Melukis Langit

Kubuka mata
jemari menyibak tirai langit
selembar hari sudah terbentang
Langit putih tanpa warna
menyapa jiwa tanpa kata
Aku keluar temui semesta

Kulangkahkan kaki
kuambil pensil damba sanubari
kubawa warna-warni asa
kulukis langit agar bercahaya
biar Sang Fajar tersenyum
saksikan pesona indah lukisanku

Maka
jadilah potret harapan
sosok awan hitam putih
pijar lorong jalan terang
hembusan angin tawaran
ceria pesona kasih sayang
berpadu tertata indah
Lukisanku hari ini

Aku terus melukis
Lembaran langit terbentang
kugenggam erat di tanganku
berkelana dalam waktu
Dan
selalu kutulis sajak
dalam buku memoar jejak
agar lukisanku bisa disimak

Simply da Flores Harmony Institute

Memaknai Cinta Kasih Dua Insan – Menulis Kehidupan 209