Keindahan Tubuh Wanita di Mata Pelukis Komunis

Berubah-ubah, eksentrik, rapuh, tanpa ampun, rentan, memiliki tujuan, tidak logis dan karena itu bahkan lebih menarik. Memberi hidup dan menghancurkan hati, teka-teki, misteri dengan tujuh segel, itulah pribadi wanita di mata pelukis realis Rozumov.

Oleh EDDY J SOETOPO

LANTARAN sosok wanita itu suatu misteri terbesar dalam hidupnya hingga dapat berubah-ubah, eksentrik, rapuh, tanpa ampun, rentan, memiliki tujuan, tidak logis dan karena itulah Konstantin Razumov ( ожник онстантин Разумов ) tetap pada pendiriannya akan mencurahkan kepiawaiannya menorehkan cat di atas konvas: melukis. Tidak ada yang lebih menarik dibanding sekujur tubuh perempuan yang penuh misteri pemberi hidup dan sekaligus menghancurkan hati lawan jenisnya meski disegel dengan tujuh dalam pengawasaan negara sekalipun.

Itulah sebabnya ia mencurahkan hidupnya melukis keindahan tubuh nan gemulai, menawan dan menawarkan kegairahan membabi-buta di atas pengawasan ketat negara sekalipun, tubuh waninta memang sangat menarik. Karya-karyanya jelas menempatkan dirinya sebagai salah satu pelukis yang mengkususkan melukis keindahan pada tubuh kaum perempuan.

Teknik impresionis kontemporer dipilihnya setelah ia belajar melukis pertama kali di sekolah seni Novaltai dan kemudian meneruskan di akademi seni lukis, patung dan arsitektur Rusia. Saat ini Razumov tinggal dan bekerja di Moscow. Lahir di tahun 1974, Razumov memilih genre kombinasi realisme sekaligus impresionisme. Karya lukis yang ditorehkan pada kanvas secara detail menggambarkan realisme perempuan dan biasanya menghilangkan latar belakang dalam karakter Teknik impresionisme serba kental.

Lantaran itulah Razumov lebih suka menuangkan detail tubuh wanita impian yang dapat menenangkan jiwanya sebagai seniman yang acap membara, meski ia tidak menggambarkan wanita modern sekalipun. Razumov jelas dating di abad terakhir yang disadarinya tak mungkin kembali menentukan waktu dan ruang yang tepat untuk menghadirkan sosok perempuan impresionistik.

“Menghilangkan gambar yang terikat pada tempat dan waktu tertentu, bias jadi merupakan hasil kolektif daya jelajah impresionistik yang tumbuh saat itu dari suatu gambaran kota dibandingkan wajah sosok yang digambarkannya,” katanya ketika ditanya soal sosok wanita yang mepesona hatinya itu.

Apakah mereka membayar saat dilukis? “Tergantung padanya. Berubah-ubah, eksentrik, rapuh, tanpa ampun, rentan, memiliki tujuan, tidak logis dan karena itu bahkan lebih menarik. Memberi hidup dan menghancurkan hati, teka-teki, misteri dengan tujuh segel.”

Bisa jadi pandangannya terhadap wanita itulah yang dibilang eksentrik, rapuh itulah menyebabkan Razumov banyak meninggalkan detail gambar sosok perempuan menawan. Termasuk ketika ia melukis payudara nanranum di hampir seluruh karya yang acap dipamerkan di ruang-ruang musium bergengsi di Moscow.

Coba cermatilah karya-karyanya yang memperlihatkan punting payudara nanmenawan sosok-sosok wanita yang berhasil diabadikannya menjadi sebuah lukisan menawan. Jangan pula bertanya mengapa sosok wanita yang dilukisnya itu bersedia melorotkan pakaiannya dan diabadikannya menjadi karya seni.

“Karena mereka juga menghargai karya ciptaan manusia mewujudkan karya sang pencipta agung meskipun di negri niragama,” kata Catrineminov salah satu model, “saya pengagum berat karya seni dia. Sangat bagus. Tidak masalah tubuh saya dilukis dan ditonton orang lain dalam gambar seniman kelas wahid.” ***

Avatar photo

About Eddy J Soetopo

Peneliti Media Massa, Anggota AJI Solo, Direktur Eksekutif Institute for Media and Social Studies ( IMSS), Pemimpin Redaksi sarklewer.com. Penggemar kuliner. Tinggal di Kota Solo.