Beberapa waktu akhir ini, ketika sering ke kebun dekat pantai, sejumlah kejadian alam saya temui. Ada semut berkerumun memakan bangkai tikus dan burung yang mati. Ada biawak memangsa anak ayam yang sedang mencari makan. Burung memangsa belalang di antara rerumputan. Ini kejadian di antara binatang.
Namun ada juga antara manusia. Begal ramai di metropolitan, banyak korban terluka dan meninggal. Ada orang dan keluarga serta kelompok kecil disiksa dan dibunuh ramai-ramai oleh mayoritas masyarakat karena alasan perbedaan agama. Ada masyarakat kecil dianiaya dan ditembaki karena alasan ideologi dan aturan oleh yang berkuasa. Ada aneka modus perdagangan orang untuk menjadi buruh dan budak seks. Ada pembantu rumah tangga disiksa dan dibunuh setelah gajinya tak dibayar dan badannya dipakai memuaskan seks majikan, lalu dibuang.
Saling memangsa terus terjadi dalam berbagai modus dan kemasan, oleh manusia yang memiliki otak, hati nurani dan jiwa. Apa bedanya dengan binatang? Inikah zaman edan ? Kutuliskan dalam sajak: Menggugat Nurani Jiwa Insani
Gemerlap kecanggihan rasional
menghasilkan kemajuan ilmu memenukan aneka pengetahuan
menciptakan berbagi sarana
demi memudahkan kehidupan
demi memenuhi kebutuhan raga
demi menjawabi selera rasa
demi meraih cita-cita
bahagia dan sejahtera
Kecanggihan rasional
tidak serta merta terjadi
sejalan dengan nurani
selaras dengan jiwa
bagian istimewa manusia
Pribadi utuh citra Allah
yang berbeda dengan binatang
karena hidup sesuai insting
dalam hukum rantai makanan
yang justru melestarikan alam
Dan
menopang kehidupan manusia
Di zaman yang canggih
dengan kemajuan digital milenial
hasil karya nalar rasional
Justru semakin banyak kasus
manusia terus saling memangsa
Para pemilik kekuasaan
Para pemilik kekuatan modal
Para pemegang senjata
Para Pemegang ideologi agama
Semua mereka yang hanya sedikit jumlahnya di antara manusia
beserta kelompok pendukungnya
Justru melakukan berbagai modus ketidakadilan, kekerasan, penindasan, pembunuhan dan perang
Demi memuaskan selera
Demi menumpuk harta
Demi memperbesar kekuasaan
Manusia yang miskin berkembang
Derita para pengungsi berlanjut
Air mata para korban
kering dan gersang
Gelimpangan jenazah korban bertambah
Kerusakan alam terus terjadi
Manusia memangsa manusia
seperti binatang saling memangsa
Manusia manjadi robot
Manusia hilangkan nurani
Manusia ingkari jiwa
Manusia jadikan diri Tuhan
Bahkan
ajaran Tuhan dalam agama
justru dijadikan alat
untuk memangsa sesamanya
Simply da Flores Harmony Institute