KEJAHATAN DI KRIPTO: Perampok di Bursa Kripto

Peretas Kripto: Perampok di Bursa Kripto

Dunia kripto, seperti bank atau investasi di berbagai tempat lain, sesungguhnya tidak benar-benar aman. Selalu ada orang jahat , yang meresahkan masyarakat, terutama mereka yang susah payaj melakukan investasi untuk memperoleh profit. Tulisan berikut ini, sisi buruk dari kripto, untuk diketahui, agar investor tetap waspada dan memilih Bursa Kripto yang memberi jaminan keamanan atas investasi yang telah ditanamka di dompet pada Exchange atau Bursa Kripto.( Foto: voi.id)

Meski teknologi blockchain dinyatakan aman oleh pembuatnya, toh sesungguhnya tidak benar-benar aman. Untuk itu, perlu diwaspadai bagi para investor untuk menempatkan aset atau portfolionya di tempat yang benar-benar mempau memberikan garansi atau jaminan pengembalian aset, jika terjadi sesuatu.

Terbukti, beberapa kasus di bawah ini mengindetifikasikan bahwa dunia kripto , sama halnya dunia keuangan dimanapun, baik sistem sentralisasi ( dikelola orang) atau desentralisasi ( blockchain), tidak aman seratus persen. 

Perampok di Bursa Kripto

Protfolio kita yang disimpan dalam dompet di Bursa Kripto atau Exchange di internet tidak selamanya aman. Thodex, Bursa Kripto terbesar di Tukri, pernah membawa uang kripto nasabahnya sebesar USD 2 miliar. Padahal, Exchange ini memiliki 400,000 active user alias investor. 

Tiba-tiba media sosialnya hilang. Halaman Twitternya juga sudah dihapus. CEOnya tak bisa diketemukan. Tak lama diketahui, pemiliknya, sudah keluar dari Turki beberapa hari sebelum perampokan itu terjadi. 

Ada keanehan. Koin Doge yang sedang viral, pada 17 April diperdagangnkan di 30% bawah pasar. Coin Doge mau tak mau merajai penjualan. Tapi mendadak ditutup dua hari kemudian dengan alasan perbaikan teknik. Sepertinya pencuri menjual murah untuk ditukar dengan uang fiat. Namun foundernya menyanggah. 

Moondog juga pernah dihacked dan 840,000 Bitcoin hilang. Bayangkan jika 1 Bitcoin harganya Rp 700 juta saja kalikan sebanyak itu sudah triliunan. Tapi entah kenapa, hingga kini belum ada yang terungkap bahwa penjahat siber di kripto tertangkap dan diadili. Kemungkinan, polisi kesulitan melacaknya. 

Untuk itu, agar aman, pilihlah Exchange yang terpercaya. Binance termasuk yang dipercaya dan terbesar di dunia. Binance juga pemilik Exchange besar seperti Tokocrypto, Coinmarket.com, Trustwallet, dan beberapa lainnya. Server Binance juga tak pernah ngadat. Binance sepertinya terus berinvestasi pada infrastruktur. 

Menurut Angga Andinata, seorang Visual Educator, dan pencerah tentang investasi, Exchange Binance dilengkapi dengan asuransi. Sebanyak 10% dari Trading fee Binance dipakai untuk jaminan konsumen. Mereka memiliki SAFU( Secured Asset Ffund For Users). Menurut Angga, Binance juga memiliki manajemen risiko untuk antisipasinya sehingga Binance juga sudah  memperoleh ISO untuk keamanan bursa kriptonya. 

Artinya jika uang konsumen hilang, maka akan diganti. Di Safu disimpan di cold wallet terpisah. Ini keunggulan yang tak ada di Exchange lain. 

Terbukti, Binance yang canggihpun tak luput dari pencurian. Pada Juli 2019, Binance dihacek dan 7,000 Bitcoin dirampok. Namun ditegaskan Angga, Binance mengganti semua kehilangan milik konsumen. 

Itu sebabnya Binance memiliki tingkat keamanan hingga 4 lapis sehingga tidak mudah disusupi bandit atau maling kripto.

  • PENULIS: Mas Soegeng EDITOR: MS SUMBER: ANGGA ANDINATA, COINGECKO,UMKAEM, TRIV.CO.ID

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.