Seide.id – Seorang ibu keliru dalam berdiet. Inginnya sehat, lalu tidak berani makan daging, takut makan telur, menghindar mengkonsumsi garam, menolak menu udang, cumi, dan kepiting. Makannya cuma rebusan tawar.
Apa yang kemudian terjadi setelah bertahun-tahun memilih berdiet begitu?
Ibu ini masuk ICU, karena semua nilai laboratorium darahnya rendah. Fisik ibu ini lemah, dan nyaris pingsan. Tensi rendah, gula darah rendah, protein darah rendah, demikian pula lemak dalam darahnya rendah.
Apa yang salah dengan Ibu ini? Tubuhnya menderita kekurangan sejumlah zat gizi yang dibutuhkan tubuh.Tubuh membutuhklan natrium dari garam, asam amino dari protein hewani, kolesterol dari menu harian, supaya mesin tubuh berputar lancar. Jadi keliru kalau tidak mengkonsumsi semua kebutuhan tubuh itu.
Bahwa tubuh kita setiap hari, tanpa kecuali, membutuhkan lebih 40 zat gizi atau nutrient, sampai berapa pun umur kita. Sebagian besar dari kebutuhan zat gizi itu bersifat esensial, atau tidak boleh tidak harus tersedia dalam menu harian, oleh karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri. Apabila satu saja kekurangan yang esensial itu, maka mesin tubuh akan terganggu berputarnya.
Kurang lancarnya mesin tubuh berputar belum tentu memunculkan gejala atau keluhan yang nyata. Hanya apabila diperiksa laboratorium darah, dan hair analysis untuk melihat kandungan mineral dan trace–element, kita baru tahu kalau tubuh sedang kekurangan apa saja. Sebut saja trace-element selenium, berfungsi untuk kerja jantung. Kebutuhan selenium hanya beberapa microgram, namun bila sampai kekurangan ada bagian tubuh yang terganggu fungsinya.
Menu harian juga dipakai untuk memelihara kebugaran sel-sel tubuh, selain untuk fungsi masing-masing organ tubuh. Hanya apabila semua nutrient tersedia maka sel-sel akan bugar, termasuk untuk kulit dan rambut. Saudara-saudara kita yang papa, yang hanya bisa makan nasi dengan garam atau sambal, kelihatan lebih tua dari umurnya. Tidak demikian dengan mereka yang lengkap menu hariannya, sehingga senantiasa terpenuhi kebutuhan sel akan zat gizi.
Yang tergolong keliru apabila kita mengkonsumsi menu secara berlebihan. Tidak beralasan menjauhi konsumsi udang, cumi, kepiting hanya karena kandungan kolesterolnya lebih tinggi dari yang lain. Ketakutan kita akan meninggikan kolesterol dalam darah harus dihapus oleh karena empatperlima kolesterol tubuh diproduksi oleh organ hati, peran menu harian hanya seperlima.
Tubuh butuh asupan kolesterol juga untuk pemeliharaan dinding sel selain pembuatan hormon. Pilihan Vegan yang tidak makan daging-ikan, tentu menyehatkan, namun harus disulih dengan suplemen yang menggantikan apa yang tubuh tidak peroleh dari sumber hewani, di antaranya zat besi, beberapa asam amino esensial, vitamin B6 dan B12, serta asam folat.
Ihwal berdiet yang benar, semakin bertambah umur, hanya porsi makannya yang perlu dikurangi, namun kelengkapan menu harian tetap tidak boleh dikurangi. Artinya perlu keanekaragaman menu harian agar kecukupan lebih 40 nutrient terpenuhi.
Kini semakin banyak orang di dunia menderita kekurangan gizi selain karena menunya terbatas, kualitas sumber makanan sudah menurun, kondisi lapisan tanah berhara (topsoil) sudah kritis, sehingga sayur mayur bebuahan maupun ternak yang memperoleh pakannya dari sumber yang sudah kekurangan zat hara itu, juga sudah kehilangan sejumlah nutrient dalam tubuhnya. Itu yang Departemen Pertanian Amerika Serikat cemaskan semenjak 40 tahun terakhir: manusia terancam kekurangan gizi atau hidden hunger.
Agar sel tetap sehat dan bugar, kita perlu menjadi pemakan segala, demi terpenuhi seluruh kebutuhan sel. Hanya bila semua kecukupan terpenuhi, maka sel tubuh kita akan bugar.
Silakan nikmati yang bumi sudah sediakan bagi kita, makan segala yang ada asal porsinya seimbang: 60 persen karbohidrat, 25 persen protein, sisanya lemak, dan jangan dibalik. Bistik contoh ekstrem menu yang dibalik keseimbangan menunya.
Jadi tidak salah kalau masih suka makan kambing, durian, gorengan, soto, dan apa saja yang Anda suka, asal seimbang porsinya, dan asal bukan kulit durian.
Perhatikan foto dua sosok dengan umur yang sama, yang serba pantang ini-itu tampak lebih tua dibanding yang pemakan segala.
Pembahasan topik ini salah satu slide dalam powerpoint seminar Sehat Itu Murah yang selama ini saya bawakan dalam roadshow seminar ke sejumlah kota di Nusantara.
Salam sehat,
Dr Handrawan Nadesul
Ikuti : Hati-Hati Melangsingkan Badan