Kelainan Retina Pada Bayi Prematur

Seide.id – Begitu lahir, bayi-bayi prematur harus berjuang menghadapi berbagai risiko kesehatan. Salah satunya adalah ROP (Retinopathy of Prematurity).

ROP adalah kelainan mata yang disebabkan oleh adanya gangguan perkembangan retina. Retina sendiri merupakan selaput saraf yang melapisi dinding bagian dalam dari bola mata. Kondisi retina yang belum sempurma ataupun pembuluh darah di retina yang belum lengkap inilah yang membuat bayi-bayi prematur berisiko terkena ROP. Meski tidak semua bayi yang lahir prematur otomatis akan terkena ROP.

Kenali Faktor Risiko

Apa saja faktor-faktor risiko yang membuat seorang bayi prematur terkena ROP atau tidak? Sejauh ini tak bisa diprediksi. Salah satunya adalah bila berat badan lahir kurang dari 1.500 gram. Atau bila si bayi lahir pada usia kehamilan kurang dari 32 minggu. Sementara bila beratnya di bawah 1.000 gram dan dilahirkan sebelum usia kehamilan mencapai 28 minggu, maka si bayi prematur sangat berisiko mengalami ROP.

Di satu pihak, kemajuan teknologi yang pesat di bidang neonatologi memberi harapan hidup kepada bayi-bayi prematur dengan berat badan minim yang mampu bertahan hidup. Sayangnya, semakin banyak bayi prematur yang mampu bertahan hidup, semakin besar pula peluang terjadinya ROP. Bahkan ROP stadium lanjut yang sulit mendapat penanganan memuaskan.

Cikal Bakal Mata

Perlu diketahui, cikal bakal mata mulai terbentuk saat janin memasuki usia kehamilan 4 minggu. Lalu mengalami perkembangan pesat selama 12 minggu terakhir, yakni antara minggu ke 28 sampai minggu ke 40. Di akhir masa kehamilan (fullterm), ukuran mata janin mencapai setengah mata orang dewasa. Mata janin akan terus berkembang menuju kesempurnaan ketika ia genap berusia 2 tahun. Begitu juga dengan retina mata yang mengalami perkembangan pesat pada usia kehamilan 26 minggu sampai fullterm. Serta akan terus berkembang sempurna ketika si kecil berusia 2 tahun

Pada usia kehamilan 6 minggu, pembuluh darah mata janin bagian depan disuplai sementara oleh arteri hyaloid yang bening dan tipis menyerupai kaca. Pembuluh darah ini melalui tengah-tengah cairan vitreus (cairan bening pada mata embrio) yang melingkupi lensa mata dan iris. Mengapa sementara? Karena sebelum usia kehamilan 16 minggu, tidak ada pembuluh darah di retina. Sedangkan pada usia kehamilan 28 minggu, pembuluh darah hyaloid tersebut akan menghilang.

Mengenai pembuluh darah mata janin, pertumbuhannya bermula dari saraf penglihatan/nervus optikus yang menjadi pusat penglihatan. Pembuluh darah yang kemudian meluas ke arah sisi hidung ini baru akan lengkap sempurna di usia kehamilan 35 minggu. Sedangkan pembuluh darah retina janin yang mengarah pada bagian telinga (temporal side) akan lengkap sempurna saat bayi berusia 2-3 bulan jika ia dilahirkan fullterm. Jadi, bisa dibayangkan betapa belum sempurnanya kondisi mata janin jika ia dilahirkan prematur.

Puspayanti

Avatar photo

About Gunawan Wibisono

Dahulu di majalah Remaja Hai. Salah satu pendiri tab. Monitor, maj. Senang, maj. Angkasa, tab. Bintang Indonesia, tab. Fantasi. Penulis rutin PD2 di Facebook. Tinggal di Bogor.