Kelainan Retina Pada Bayi Prematur (3)

Seide.id- Usai menjalani pemeriksaan menggunakan RECTAM II, setiap 1-2 minggu ke depan dokter subspesialis retina akan terus melakukan pemeriksaan sampai perkembangan retina bayi dinyatakan aman. Yakni bila perkembangan pembuluh darahnya lengkap.

Selain selama masa observasi 2 minggu ke depan ROP tidak mempelihatkan tanda perburukan. Setelah tahapan ini, bayi akan menjalani pemeriksaan ulang sampai pembuluh darah retinanya lengkap.

Terapi Laser & Cryio

Untuk penanganan, digunakan terapi laser pada ROP stadium 3 ke atas. Tujuannya, agar di daerah retina yang belum berkembang sepurna tidak bermunculan pembuluh darah yang abnormal. Keunggulan laser adalah lebih tidak sakit, lebih jarang terjadi pembengkakan, dan lebih kecil risiko terjadinya henti napas.

Pilihan lain adalah cryoterapi yang merupakan tindakan pembekuan jaringan. Akan tetapi, karena memiliki efek samping yang lebih besar dibanding laser, terapi ini jarang digunakan.

Akan tetapi perlu digarisbawahi bahwa tindak penanganan berupa laser maupun cryio hanya dapat mencegah sekitar 50% kebutaan pada bayi ROP. Artinya, separuh dari jumlah bayi prematur yang menjalani terapi pun akan tetap mengalami kebutaan.

Fakta inilah yang perlu disampaikan kepada orangtua bayi sebelum tindakan dilakukan. Dengan demikian, para orangtua bayi prematur bisa lebih mampu menata hatinya menghadapi kemungkinan terburuk yang harus terjadi pada buah hatinya.

Kontrol Rutin

Sedangkan teknik operasi yang masih bisa dilakukan pada ROP stadium 4 dan 5 adalah membersihkan jaringan abnormal yang mengelilingi retina. Kaaupun berhasil, operasi pada kasus ROP stadium 5 bisa dibilang tidak memberi hasil memuaskan karena tajam penglihatan bayi yang bisa diupayakan hanyalah sebatas minimal. Artinya, si kecil hanya mampu mengenal sosok seseorang tanpa bisa mengenali wajahnya.

Yang juga tak boleh dilupakan, kendati berpeluang mengalami perbaikan spontan, bayi prematur dengan ROP ringan bukan tidak mungkin mengalami komplikasi di kemudian hari. Di antaranya strabismus atau juling, mata malas, glaukoma, dan lepasnya retina ketika anak berusia 10 tahunan. Itulah mengapa, anak dengan Riwayat ROP semasa bayi sangat dianjurkan tetap kontrol rutin ke dokter mata subspesialis retina meski tidak ada keluhan.  

Puspayanti

Avatar photo

About Gunawan Wibisono

Dahulu di majalah Remaja Hai. Salah satu pendiri tab. Monitor, maj. Senang, maj. Angkasa, tab. Bintang Indonesia, tab. Fantasi. Penulis rutin PD2 di Facebook. Tinggal di Bogor.