Kembali ke Kantor, Jangan Lupa Etikanya

Seide.id – Sebagian dari kita masih bekerja dari rumah pada masa pandemi ini. Namun, sebagian lagi sudah ngantor lagi.

Jangan lupa, di kantor ada etika yang berlaku, yang harus tetap diikuti untuk menjaga kinerja. Apa saja?

1. Pahami dan ikuti aturan tak tertulis di tempat kerja
Selain peraturan yang sudah baku, ada sejumlah aturan tak tertulis yang juga membantu interaksi sehari-hari di tempat kerja berjalan mulus.

Meski tidak tertulis, etika ini merupakan faktor yang berpengaruh pada prestasi kerja Anda. Bukankah kalau merasa nyaman dengan rekan-rekan kerja, merasa betah sehingga menganggap kantor sebagai rumah kedua, tanpa disadari kita akan senantiasa terpacu untuk menunjukkan kinerja terbaik?

Selain itu, dengan memahami dan mengikuti etika, kita juga pasti akan lebih diterima di lingkungan.

2. Tepat waktu
Selalu mengupayakan segalanya tepat waktu sangatlah penting. Kebiasaan baik ini menunjukkan bahwa kita menghargai waktu para kolega dan pada gilirannya mereka pun akan menghargai kita.

Pepatah yang tepat untuk diingat, “Waktu tidak akan pernah menunggu siapa pun.” Jadi, jangan pernah terlambat datang. Selesaikan pula tugas sesuai tenggat waktu.

3. Kenakan busana kerja yang pantas
Ada perusahaan yang sudah menetapkan kode berbusana yang wajib dipatuhi. Ada  beberapa jenis pekerjaan yang memungkinkan  karyawan berpakaian bebas.

Namun, tetaplah berbusana yang pantas. Sesuaikan juga dengan acara dan situasi. Jika ada janji bertemu klien, pilih busana yang tepat, sesuai citra perusahaan.

4. Menjauh dari gosip
Kebiasaan bergosip di kantor bisa mengusik kerja, bahkan mengancam perjalanan karier.

Dengan menghindari gosip, pikiran kita tidak akan terganggu oleh hal-hal remeh-temeh. Lagipula, kita tak ingin orang lain bergosip tentang diri kita bukan?

Kalaupun ingin berkomentar, sebaiknya sampaikan yang bermuatan positif.

5. Selalu minta izin saat meminjam
Sedekat atau seakrab apapun dengan rekan kerja, tetaplah meminta izin saat ingin meminjam sesuatu.

Perilaku ini menyiratkan kita orang yang menghargai orang lain dengan segala kepemilikannya.

6. Bertutur sopan dan selalu ucapkan terima kasih
Tutur kata yang santun akan mengakrabkan suasana kerja sekaligus menjaga semangat kerja. Tumbuhkan kebiasaan baik ini dan mulailah dari diri sendiri.

Misalnya, saat berpapasan dengan rekan di lobi, usahakan memberi senyum dan mengangguk sopan meskipun yang bersangkutan bukanlah teman akrab.

Kesantunan mewakili sikap Anda yang menghargai keberadaan mereka. Kata-kata kasar dan tak senonoh jelas akan melukai. Hindari pula beragam sindiran maupun lelucon yang tidak pada tempatnya.

7. Jangan pernah menyela pembicaraan
Melakukan kebiasaan menyela percakapan hanya akan menunjukkan keegoisan Anda, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa waktu dan pendapat Anda lebih penting ketimbang orang lain.

Catat, tak ada rekan kerja yang bisa menerima sikap egois.

Kalau rekan kerja atau bawahan sedang menerima telepon atau tengah berbincang dengan orang lain, sementara Anda ingin bertanya mengenai sesuatu, semendesak apa pun, jangan pernah menginterupsi pembicaraannya. Tunggulah sejenak sampai usai bicara. Atau, berilah kode memintanya segera menemui Anda begitu pembicaraannya selesai.

8. Pelankan suara
Di kantor yang ruang karyawannya tak berpintu, hal yang paling sering dikeluhkan adalah kebisingan di lingkungan kerjanya.

Menjaga ketenangan haruslah menjadi prioritas setiap karyawan. Saat bicara dengan rekan kerja ataupun di telepon, tak perlu berteriak atau bersuara keras. Terutama, bila Anda melakukan percakapan pribadi.

9. Kontrol ponsel
Pastikan bunyi ponsel Anda tak mengganggu orang lain. Sebaiknya selama jam kerja matikan nada dering, cukup gunakan fitur getar saja.

Seyogianya hindari pula bolak-balik menelepon terkait urusan pribadi selama jam kerja, apalagi bila ada tugas penting yang harus diselesaikan.

Lagipula, buat apa membiarkan semua rekan kerja tahu kehidupan pribadi Anda?

Saat menerima telepon di HP, alangkah baiknya segera menuju koridor atau mencari ruang tersendiri yang memiliki pintu.

Anda bisa melanjutkan pembicaraan secara lebih pribadi tanpa mengusik ketenangan kerja.

10. Jangan bikin berisik ketika dengarkan musik
Boleh-boleh saja mendengarkan musik selagi bekerja. Namun, kecilkan volumenya atau kenakan headphone.

Ingat, ini menyangkut selera. Jenis musik yang menurut Anda enak dinikmati bisa jadi terdengar aneh dan memekakkan  telinga rekan kerja.

Sayangnya, tak sedikit rekan kerja yang tidak enak hati untuk langsung menegur. Nah, bila tetangga sebelah jadi ikut-ikutan menggunakan headphone bisa jadi ia sebenarnya terusik dengan musik Anda.

11. Hargai privasi orang lain
Meskipun kesempatan ada di depan mata, jangan pernah membaca fax, e-mail, surat, atau layar komputer siapa saja.

Jika seorang rekan kerja menutup pintu ruang kerjanya, janganlah mengganggu, sekalipun dia kelihatannya tidak sedang sibuk.

Sebaliknya, kalau Anda perlu mendiskusikan sesuatu yang sifatnya sensitif dan rahasia, carilah ruang khusus.

Hal-hal yang bersifat pribadi dan laporan kinerja karyawan bukanlah konsumsi bagi setiap telinga di tempat kerja.

12. Jangan jadi sumber bau
Menyantap makanan tertentu yang beraroma menyengat di meja kerja Anda, melepas alas kaki, mengenakan parfum menyengat, atau menyemprotkan penyegar udara saat jam kerja, bisa mengganggu rekan keja yang tergolong sensitif.

Ingat, aroma bersifat sangat personal. Jadi, jangan pernah berasumsi semua orang akan menyukainya sama seperti kita.

13. Jaga kerapian area kerja
Tak sedikit yang mengatakan kalau meja kerja yang rapi mencerminkan pikiran kita yang bersih dan cara kerja yang sistematis.

Jadi, kalau tak ingin dianggap sebagai sosok urakan atau pekerja ceroboh, jagalah kerapian meja kerja.

Kalau Anda ingin menambahkan sentuhan pribadi, letakkan foto diri atau keluarga maupun pernik-pernik perhiasan kecil seperlunya saja. (Puspayanti, kontributor)