Seide.id – Siapa pun pasti kenal obat. Benda kecil yang mampu menyembuhan sekaligus dapat menjadi boomerang bagi penderitanya.
Tanpa obat, harus diakui betapa sulit menanggulangi virus dan aneka penyakit yang sudah semakin banyak di dunia ini. Ada berbagai macam obat di dunia farmasi. Jenis yang paling akrab di telinga kita mungkin antibiotic. Kemudian ada obat jenis analkegtik (mampu mengurangi rasa nyeri), antipiretik (obat yang mampu mengurangu suhu tubuh yang tinggi), antiseptic (untuk mencegah pertumbuhan bakteri) dan masih banyak lainnya. Konsumsi berbagai jenis obat tersebut seharusnya disesuaikan dengan tujuan pengobatan dan digunakan dengan beragam cara yang berbeda pula.
Ada kalanya, saat kita sakit namun enggan ke dokter dengan berbagai alasan. Kita pun tergoda untik mengobati diri sendiri denan membeli obat bebas di pasaran. Sebagai kalangan awam, kita kerap dipusingkan dengan berbagai jenis obat yang beredar di pasaran. Agar tidak terjadi kesalahan fatal saat mengkonsusi obat ada baiknya jika kita pun mengetahui beberapa warna lambing yang bias akita lihat di bungkus obat sebelum mengkonsum obat tersebut.
Obat bebas
Obat bebas adalah obat yang dapat kita beli di apotik tanpa harus meggunakan resep dari dokter. Biasanya jenis obat bebas yang paling sering dibeli adalah vitamin. Untuk mengetahui apakah vitamin atau obat bebas lainnya yang kita beli termasuk obat bebas, perhatikan saja kemasannya, apakah tertera lingkaran warna hijau.
Obat bebas terbatas
Obat bebas terbatas adalah jenis obat keras dengan Batasan jumlah dan kadar isi tertentu yang harus memiliki tanda peringatan P, namun dapat dijual bebas. Contohnya adalah obat asma, obat flu atau obat antimuntah. Obat jenis ini memiliki tanda linkaran biru.
Obat keras
Tanda khusus di kemasannya adalah lingkaran berwarna merah. Untuk memperoleh obat ini wajib dengan resep dari dokter. Samasekali tidak bisa dibeli sembarangan. Contihnya adalah ibat antuibiortika, obat jantung, obat injeksi, dan lain-lain.
Dengan memperhatikan lambing tersebut, diharapkan tidak terjadi kesalagan dalam meminum obat. Contohnya, obat flu, yakni jenis oobat yang oaling banyak dijual bebas, memiliki 2 labang tabf berbeda. Oleh sebab itu, sebagai konsumen kita haris teliti dan cermat saat membeli obat.
Jangan sampai, niatnya cari gampang supaya segera sembuh, malah terpaksa menderita gangguan penyakit lain yang merupakan efek samping obat tersebut yang membahayakan Kesehatan. Jadi, selalu sesuaikanlah obat yang diminum dengan kondis tubuh dan oenyakit yang diderta.
(Puspayanti) – Kompas
