Dia dikenal sebagai penceramah ekstremis dan mengajarkan segregasi, yang tidak dapat diterima dalam masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura. Misalnya, Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi ‘syahid’,
Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal ‘jin (roh/setan) kafir’. Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai ‘kafir’ (kafir),”
Demikian inti keterangan Kementrian Dalam Negeri Singapura, khususnya buat yang kemarin malam diskusi di TVOne ngotot minta jawaban.
Sayang sebelum dijawab Kemendag Singapura, Somad sudah ngoceh nyolot duluan bahwa kalau negeri kecil yang sombong itu dikencingin orang se Indonesia bakal tenggelam tuh negara.
Heloooou… se Indonesia? Ngajak kami kencing rame rame? Sori, Mad. Kami orang baik-baik. Bukan orang pekok. Jangan bawa-bawa kami orang-orang beradab. Kalau mau kencing silakan aja gembalakan kadal dan ontamu ke sana.
Catat nih, Mad. Kalau alasan Kemendag Singapura ini dijadikan pegangan oleh semua negara yang menghormati keberagaman dan anti kekerasan, maka ente gak bakal bisa ke mana mana.
Jadi kalau lain kali ada negara yang menolak lagi, jelas ya alasannya. Dan silakan kencingin satu persatu negara yang menolak kedatangan ente.
Salam waras.
Ramadhan Syukur