Sejak seminggu ini, warga Bali dikejutkan munculnya kera putih. Terutama di Pura Uluwatu, Badung dan sekitaranya. Binatang yang sangat langka dibanding kera-kera lain berwarna coklat dan hitam yang selama ini banyak ditemui warga. Terakhir, kera putih itu muncul pada 2019, dua pekan sebelum Pandemi muncul.
Masyarakat Bali percaya , kera putih bukan binatang sembarangan. Kera putih diasosiasikan dengan Hanoman. Tokoh kera sakti dalam pewayangan yang terkenal membawa pesan dari Shinta yang diculik Rahwana. Kera putih ini kabarnya jarang muncul. Setiap kemunculannya, selalu membawa petanda. Apakah ini petanda pandemi akan usai, banyak warga Bali meyakini itu.
Bagi umat Hindu, Hanoman adalah Dewa Pelindung dengan kekuatan dan kecerdasan yang luar biasa. Menurut kebanyakan umat Hindu, jika diterjemahkan dalam situasi kini, sekanan menjadi petanda baik bagi warga Bali yang selama ini prihatin atas sepinya wisatawan berkunjung di Bali.
Kera putih itu muncul pertama pada tanggal 5 Agustus 2021. Baik di Pura, di jalanan bahkan masuk ke rumah warga, namun tidak merusak atau mengganggu. Masyarakat setempat ramai-ramai menggelar persembahan di pura yang telah disakralkan. Mereka berdoa pada Sang Hyang Widhi agar pandemi yang telah berlangung selama ini bisa selesai, dan Bali kembali seperti biasanya.
Apakah benar itu mahluk misterius, ada baiknya juga mandengarkan pernyataan R Agus Budi Santoso, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA) Bali. Apa penyebab munculnya kera putih ini ?
Menurut Agus, monyet warna putih itu diduga mengalami kelainan genetik jenis albino dan leukisme. “ Monyet itu kehiangan pigmentasi seingga berwarna putih,” ujarnya. Setiap perubahan perilaku dan tubuh bintang, selalu menunjukkan perubahan alam. Bisa jadi, waraga Bali dan mereka yang percaya, benar. (ms/*)