Foto: Aliasi Koin
- Do Kwon menyebut bahwa 90% perusahaan crypto akan mati dan menyaksikan kematian mereka bisa dijadikan hiburan
- Sekelompok Konglomerat bernilai US$ 1 triliun melakukan dumping UST ( Dolar Terra) dan Bitcoin setelah menelpon Do Kwon, pemilik Terra-Luna
- Mengapa pendiri Terra-luna bernilai Rp 144 triliun itu tidak cepat menyelamatkan Terra-Luna dan membiarkan investpr rugi besar
Mari mulai melihat drama Terra-luna, dengan mencoba membayangkan sebuah peristiwa berikut ini:
BABAK PERTAMA: Kesombongan
Dalam sebuah wawancara melalui streamer video, presenter Alexandra Botex bertanya pada pendiri Terra-Luna, Do Kwon, seberapa kuat perusahaan cryptocurrency bertahan dalam keramaian keuangan kripto.
Dengan senyum cengengesan, bocah Korea ini menjawab,” “95% koin akan mati. Tetapi ada juga hiburannya menyaksikan perusahaan-perusahaan itu mati.” Do Kwon terkikik, kenyinyiran terlihat di matanya saat dia berbicara dengan acuh, penuh kesombongan.
Delapan hari setelah video itu diterbitkan, dan ditonton banyak orang, muncul sebuah peristiwa yang membuat sejarah cryptocurrency, terutama Terra-Luna, hancur berantakan :
BABAK KEDUA: AKIBAT RAKUS
Sekelompok ( lebih dari satu ) konglomerat pemilik kekayaan Rp 14,400 Triliun menelpon pendiri Terra-Luna, Do Kwon, bahwa mereka akan menjual Bitcoin dalam jumlah besar dengan diskon, asal Kwon mau menukar dengan UST miliknya. Kwon yang saat itu menjadi pemegang Bitcoin terbanyak kedua setelah Michael Saylor, terpancing dan muncul kerakusannya. Ia setuju menukar Bitcoin dengan UST ( Terra Dolar) yang dimiliki, sehingga menguras likuiditas dalam pool. Ini membuat Luna yang menyokong pasak UST dan Dolar, nilainya jatuh karena tak bisa mengimbani pasak terhadap dolar.
Dalam hitungan menit juga, Konglomerat itu melakukan dumping semua Bitcoin dan UST yang menyebabkan investor lain panik dengan menjual Bitcoin dan Terra-Luna yang dimiliki. Ini menyebabkan Terra-Luna merosot nilainya hingga ke dasar jurang nilai cryptocurrency paling rendah. Lebih menyakitkan lagi, serangan banting harga itu dilanjutkan dengan semburan berita yang menyakitkan; Terra-Luna adalah proyek ponzy atau scam !
BABAK KETIGA: BALASAN BUAT ORANG SOMBONG
Jika ini sebuah kematian bagi UST atau lebih dalam lagi Terra-Luna, jangan-jangan ini “ kematian” cryptyocurrency yang dikatakan Kwon dalam wawancara sembari ketawa cengingisan. “ 90% perusahaan crypto akan mati. Dan kematiannya bisa mnejadi hiburan menyaksikan mereka mati”.
Kesombongan Do Kwon terbalas. Menurut beberapa sumber, banyak orang crypto tak menyukai mulut usil dan angkuh pendiri Terra-Luna ini. Sering komentarnya di twitter menyinggung orang lain dan memnbuat dunia kripto jadi buruk. Itu sebabnya harus ada yang membungkamnya. Dan itu sudah dilakukan dengan memukul knock down karya Do Kwon, Terra-luna.
BABAK KEEMPAT: GAGAL DUA KALI
Do Kwon yang juga pernah gagal membuat stablecoin Basic Cash ( BAC) sebelum lahir Terra yang dibuat Stablecoin menjadi UST. Mengapa Kwon tidak belajar dari pengalaman kegagalam stablecoinnya sebelumnya ? Mengapa membiarkan stablecoin Terra hancur termakan umpan konglomerat.
Namun analisa lain yang lebih dasyat justru muncul dari media khusus cryptocurrency; Kwon adalah seorang anak muda smart, menarik dan penipu ulung. Bukankah sebagian besar dana untuk mengembangkan Terra-Luna berasal dari teman-teman crypto pemilik bursa dan konglomerat lain ? Apakah mereka dikecewakan atau karena hal lain ?
Ketika para investor UST-LUNA yang dirugikan meminta tanggungjawab Kwon, namun Kwon malah mengusulkan membuat dua Luna; Luna dan Luna Classic, muncul status miring terhadap Do Kwon. bahwa bocah Korea ini benar-benar mau melepaskan tanggungjawab.
BABAK KELIMA: PERGINYA SEMUA ASET
Para investor, bahkan beberapa pemilik bursa seperti CZ dari Binanace mempertanyakan kemana sejumlah besar Bitcoin yang seharusnya menopang UST dan Luna agar tidak jatuh ? Mengapa seorang anak muda dengan kekayaan sebesar US$10 miliar ( Setara Rp 144 triliun) ini tidak buru-buru menyelamatkan investasi para nasabahnya ?
Ini pertanyaan yang bisa panjang. Masalahnya tak bisa dijawab oleh Do Kwon. Do Kwon masih di kantor polisi Korea utuk pemeriksaan karena dilaporkan para investor yang merasa Do Kwon tidak jujur dan sengaja merugikan mereka. Pendiri Terra-Luna ini juga sedang siap menghadapi sidang di depan Parlemen. Di Singapore ribuan investor meminta polisi membekukan kekayaan Terra Foundation berkaitan dengan kerugian investor dan menganggap proyek Terra-Luna penipuan. Sebanyak 90% komunitas Luna ( Lunatic) tidak setuju usulan Do Kwon yang dianggap tidak adil.
Sementara itu, kemarin siang, seluruh staf Terra Foundation mencari ahli hukum untuk membantu mereka. Mereka akan keluar dari perusahaan. Disusul Tim ahli Terra Labs meninggalkan perusahaan dan Do Kwon secara terburu-buru, dan kemungkinan tak akan kembali ke kantor lagi. Sepertinya mereka ingin melepaskan diri dari pengaruh buruk di perusahaan itu. Entah apa atau tepatnya siapa itu…..
( DISCLAIMER: Tulisan ini adalah penafsiran bebas dari penulis dan jauh dari sebuah prasangka. Perihal ada yang berkaitan dengan hukum, biarkan persoalan ini menemukan sendiri kaitan atau pembuktiannya)
Pemerintah dan Bursa Kripto Harus Memproteksi Konsumen
Jangan Mudah Percaya Ajakan Orang Beli Crypto Tertentu
Mengenal Paus Bitcoin yang Mampu Memanipulasi Pasar Cryptocurrency