KETIKA TUHAN MENCIPTA AYAH

CERITA KLASIK

Ketika Tuhan mencipta Ayah, Dia membuat kerangka yang besar.  Malaikat yang kebetulan lewat bertanya pada-Nya, “Mengapa Bapa membuat Ayah begitu tinggi, padahal Anak begitu pendek?”

Jawab Tuhan, “Supaya Anak menengadah dan menatap hormat pada Ayah.”

“Mengapa bahu Ayah begitu lebar?”

“Agar Anak nyaman bersandar di bahunya dan menyudahi isak tangisnya.”

“Mengapa tangan Ayah begitu besar?”

“Tangan yang besar bisa memuat printil-printil milik Anak, seperti keong dan cangkang yang mereka kumpulkan bersama di pantai.”

“Mengapa pahanya kurus, mana cocok buat memangku Anak? Lalu mengapa kakinya begitu besar?”

“Biarlah Ibu memangku Anak, tapi Ayah berkaki besar dan kuat agar bisa menggendongnya  pulang ketika ia kelelahan bermain di taman.”

“Kenapa…”

Malaikat Kepo batal bertanya  ketika Tuhan memberi Ayah setitik air mata. Ia ngeloyor pergi sambil mengulum senyum. 

Ia lega Tuhan tidak lupa memberi Ayah perasaan. (BG)

Avatar photo

About Belinda Gunawan

Editor & Penulis Dwibahasa. Karya terbaru : buku anak dwibahasa Sahabat Selamanya.