Seide id – Beredar potongan-potongan video Anies Baswedan sedang bersama pemimpin agama Kristen dan Katolik. Di antaranya tampak Gubernur Anies berada di Gereja Katedral bersama para pemimpin Katolik.
Video yang diunggah oleh akun YouTube official news, menyebut Uskup Katolik beri pujian untuk Anies.
Sontak video viral, jadi pembicaraan. Pasalnya, teksnya menyebut, “30 Menit yang lalu Uskup Gereja Katolik se Jabotabek dukung deklarasi Anies presiden.”
Katolik Klarifikasi
Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) membantah bahwa Uskup Katolik se Jabotabek mendukung dan deklarasi Anies Baswedan sebagai presiden.
Namun video Anies berada di Gereja Katedral, dibenarkan oleh Sekjen Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Romo Adi Prasojo.
Pihaknya, yakni, Kardinal Ignatius Suharyo (Uskup KAJ) menerima kunjungan Anies yang hendak pamit, pada 28 September 2022.
“Dalam kunjungan ini, Gubernur Anies Baswedan menyampaikan pamitan bahwa masa tugasnya akan berakhir sebagai gubernur DKI dan ucapan terima kasih atas kontribusi umat katolik dalam kerjasama banyak pihak bagi kebaikan bersama,” jelas Romo Adi Prasojo dalam rilis resminya, dikutip Jumat (21/10/2022).
Gereja Katolik tidak berpolitik
Dijelaskan, sebagai Pemimpin umat Katolik di Keuskupan Agung Jakarta dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, Kardinal Ignatius Suharyo sering menerima tamu dan beraudiensi dengan banyak tokoh dari berbagai latar belakang tapi tidak berpolitik.
“Selaras dengan prinsip bahwa Gereja Katolik tidak berpolitik praktis, maka dalam pertemuan dan kegiatan tersebut tidak pernah membahas persoalan politik praktis, termasuk dalam pertemuan dengan Bapak Anies Baswedan,” tegas Romo Adi.
Katolik tetap jaga Netralitas
Gereja Katolik dengan tegas menunjukkan posisi dan sikapnya.
“Terkait video berjudul Uskup Katolik se Jabotabek deklarasi dukung Anies Presiden, Kami tegaskan bahwa hal tersebut tidak benar,” tandasnya.
“Gereja Katolik Indonesia tetap menjaga netralitas dan mendorong proses politik dapat dijalankan dengan menjunjung prinsip dan etika yang diabdikan bagi bonum commune (kebaikan bersama),” ujar Romo Adi.
Potongan-potongan video yang digunakan
Ada pun klarifikasi dilakukan untuk menghindari kesimpang siuran informasi akibat beredarnya video tersebut.
“Semoga dapat dimaklumi dan kami mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga kondusivitas kehidupan publik,” kata Sekjen Keuskupan Agung Jakarta.
(ricke senduk)
Cacat Logika: Dapat Jatah BOTI, Ketua Gereja Puji dan Bantah Anies Intoleran