“Dua pria yang melecehkan seorang wanita muda yang tidak berpengalaman, bukan untuk seks, tetapi demi seni, “ kata Jose Padhila sang sutradara.
Oleh AYU SULISTYOWATI
Kisah di balik produksi film kontroversial karya Bernardo Bertolucci Last Tango ini Paris, yang dibintangi Marlon Brando dan Maria Schneider, akan diangkat jadi serial TV. Saat ini masih di tahap pre production dan belum disebutkan siapa yang akan memerankan Bertolucci, Brando dan Schneider.
Last Tango in Paris dirilis pada tahun 1972, menjadi terkenal karena adegan seksnya yang ‘terang-terangan’, selain juga perlakuan terhadap Schneider, aktris pemeran utama berusia 19 tahun, oleh Bertolucci dan Brando.
Pada tahun 2016, kontroversi muncul kembali setelah video lawas Bertolucci viral, di situ ia membahas bagaimana ia dan Brando tidak memberi tahu Schneider tentang konten adegan pemerkosaan yang terkenal di film itu.
Penayangan pengakuan tersebut menyebabkan ledakan kemarahan para aktris dan feminis, termasuk tweet dari aktris Jessica Chastain yang mengatakan: “Untuk semua orang yang menyukai film ini – Anda sedang menonton seorang gadis berusia 19 tahun diperkosa oleh seorang pria berusia 48 tahun. Sang sutradara telah merencanakan semuanya. Aku merasa sakit.”
Dalam sebuah interview di tahun 2007 silam, Schneider mengungkapkan kalau ia dipaksa melakukan adegan seks yang bahkan tak ada dalam skrip.
“Saya merasa dipermalukan dan kalau boleh jujur… rasanya seperti setengah diperkosa,” ujar aktris Perancis tersebut.
Menurut Deadline.com, serial ini akan mengambil cerita selama 18 bulan sebelum, selama dan setelah produksi film. Dimulai saat Bertolucci melakukan perjalanan ke Los Angeles di tahun 1971 untuk meyakinkan Brando yang saat itu sedang bangkrut dan babak belur agar mau mengambil peran.
Sutradara Lisa Brühlmann (Killing Eve) dan José Padilha (Narcos) telah ditunjuk untuk menggarap serial ini. “Bagi saya ini kesempatan untuk menyelami apa yang terjadi saat itu, memahami lebih dalam semua karakter yang menarik tersebut, dan terutama kemungkinan memberi Maria Schneider suara. Sangat menantang,” kata Brühlmann.
Sementara itu Padilha berkomentar: “Tango menceritakan kisah dua pria yang melecehkan seorang wanita muda yang tidak berpengalaman, bukan untuk seks, tetapi demi seni. “
“Mereka melakukannya di depan kamera, dan adegan yang dihasilkan membuatnya menjadi film terkenal, diakui oleh para kritikus dan disukai penonton. Sutradara dan aktor menikmati kesuksesan, sementara sakit dan kemarahan Maria tak dipedulikan.”
Film yang diberi judul sementara Brando itu, oleh produsernya ditulis begini: “Karir kacau di usia 46, Marlon Brando terpaksa membintangi Last Tango in Paris, sebuah film mengejutkan yang menampilkan obsesi seks secara terang-terangan. Namun ia mencoba melebur habis ke dalam karakternya, yang sialnya membuat ia tak lagi bisa membedakan akting dan kenyataan.”
Brando, salah satu aktor Hollywood paling kontroversial yang pernah mengirim seorang wanita Indian (Native American) untuk mengambil piala Oscarnya meninggal di usia 80, pada 1 Juli 2004 lalu, Maria Schneider meninggal di usia 58 pada 3 Februari 2011 silam, sementara Bertolucci meninggal pada 26 November 2018 di usianya yang ke-77. Ketiganya menjadi legenda.