Kisah Dua Warga Afganistan Yang Berupaya Mencari Kebebasan

Wanita yang semula diperbolehkan bekerja, nyatanya, kini dilarang. Shabnam Dawran, pembawa berita di RTA- televisi milik pemerintah, tidak boleh lagi bekerja. Ia dipecat begitu saja dan tidak boleh masuk ke kantornya hanya karena ia seorang wanita!

“Sistemnya kini telah berganti” ucap Dawran dalam video pendek  yang diunggah kantor berita AFP.

Taliban kini melarang wanita bekerja.

Dubes wanita

Melihat perkembangan itu Mohammed Jan Sultani mengkhawatirkan kondisi masa depannya, juga keluarganya.

Itulah sebabnya di Kamis pagi itu ia rela berdesak-desakan dengan banyak orang di selokan menuju pintu gerbang bandara.

Jan Sultani sama sekali tak memiliki koneksi di luar negeri, seperti misalnya Shukria Barakzai seorang wartawati, politikus, mantan anggota parlemen dan jabatan terakhirnya adalah Duta Besar Wanita Afganistan untuk Norwegia.

Minggu pagi tanggal 15 Agustus, Sukhria dan suaminya sedang antre untuk boarding naik pesawat menuju Turki. Itu tugas rutinnya untuk negara dan sama sekali tidak mengira kalau hari itu akan terjadi peristiwa besar.

Tiba-tiba televisi bandara mengabarkan kalau pasukan Taliban sudah mulai masuk ibukota! Ratusan orang di bandara langsung panik.

Mereka semua ingat bagaimana keras dan kejamnya Taliban saat berkuasa di tahun 90-an.

Minggu 15/8 warga Kabul menyerbu bandara, mereka menaiki pesawat yang sedang diparkir

Uang kontan

Entah mengapa pesawat yang akan dinaiki Sukhria membatalkan penerbangannya. Wanita itu sempat bingung.

Setelah sepakat dengan suaminya, mereka lalu memutuskan harus segera ke luar negeri, lari dari Taliban.

Bertahun-tahun Sukhria diincar Taliban. Ia vokal. Sangat keras menyuarakan hak asasi manusia dan kesetaraan gender, hal yang sangat tidak disukai Taliban.

Beberapa tahun silam, pernah sebuah bom bunuh diri meledak di dekat mobilnya. Tiga orang tewas. Secara ajaib Sukhria dan suaminya selamat. Karena peristiwa itu ia percaya Taliban ingin membunuhnya, dengan cara apapun.

Avatar photo

About Gunawan Wibisono

Dahulu di majalah Remaja Hai. Salah satu pendiri tab. Monitor, maj. Senang, maj. Angkasa, tab. Bintang Indonesia, tab. Fantasi. Penulis rutin PD2 di Facebook. Tinggal di Bogor.