Waktu pun berlalu. Hari kelima Sukhria menelepon Debbie lagi
“Bagaimana madam? Saya takut, dan terpaksa harus terus berpindah rumah, setiap hari”
Debbie mengabarkan nanti ada seseorang yang akan menghubunginya. Sukhria diminta tetap bertahan.
Bagaimana kalau itu jebakan?
Menghindari kejaran Taliban, siang dan malam pasangan ini harus berpindah tempat persembunyian. Sukhria senewen dan tegang, ia sudah tidak mau menyentuh makanan.
Beruntung banyak yang bersedia menolong, tapi tak bisa berlama-lama. Taliban memiliki banyak mata dan telinga di mana-mana.
Yang menolong pun mempertaruhkan keselamatan sendiri karena menyembunyikan buronan.
Akhirnya Sabtu malam minggu, 21/8 Sukhria mendapat telepon, orang Amerika, yang kemudian memberi tahu titik dimana ia akan dijemut di sekitar bandara.
“Tolong foto wajah kalian dan kirim ke saya segera agar saya tahu siapa yang saya jemput”
Sukhria segera melakukan seperti yang diminta.
Bersamaan dengan itu si petugas Amerika itu juga mengirimkan foto mobil yang ia pakai, lengkap dengan nomor kendaraannya.
Dalam keadaan genting telepon selular sangat berguna.
Jam pertemuan segera diatur.
Dengan sisa keberanian terakhir, Sukhria dan suaminya segera menembus gelapnya malam menuju bandara. Ia berpakaian rapat, lengkap dengan penutup muka. Mereka melipir di jalanan berbaur dengan warga lainnya
Tiga kali mereka harus melewati pemeriksaan oleh Taliban, dan sejauh ini tak menemui masalah. Penampilan Sukhria tersamar dengan semurna.
Sampai di dekat titik pertemuan, denyut jantung Sukhria berdebar dengan kencang. Mereka ternyata sampai dua jam lebih awal dan harus menunggu dalam kegelapan malam yang menakutkan!
Gelap dimana-mana. Ia tak bisa melihat apa-apa.
Bagaimana bila secara mendadak pasukan Taliban lewat dan mereka ketahuan?
Atau, bagaimana kalau ‘si petugas’ ternyata gadungan? Dan penjemputan ini semua adalah hanya jebakan?
Masih terlelap
Pikiran Sukhria melayang tak tentu. Tangannya berkeringat dingin.
Pada jam yang ditentukan, dua buah kendaraan mendekati mereka dengan cepat. Begitu berhenti, pintu-pintu mobil langsung terbuka dan orang-orang dengan sangat cekatan dan terampil langsung mengurung.
Mereka berpakaian militer. Sukhria melihat bendera kecil: pasukan Amerika, Inggris dan tentara nasional Afganistan.