Kebetulan, Amerika dan Inggris girang juga. Maka, ini kesempatan untuk minta tolong!
“Silakan ambil Berlin, tolong serang posisi Jepang di Manchuria supaya kekuatan dan perhatian Jepang terpecah”
Sovyet menyanggupi, belum secara tertulis, baru pada perjanjian Potsdam, akhir Agustus 1945, dalam pertemuan 3 negara, Harry S. Truman (Amerika), Winston Churchill (Inggris) dan Joseph Stalin (Sovyet), semua dibahas rinci dalam dokumen.
Kelak pada Tanggal 9 Agustus 1945, tentara Sovyet benar-benar menggasak pasukan Jepang yang menjaga Manchuria! Karena kesepakatan ini, tentara Amerika dan Inggris kini maju perlahan di kawasan Jerman bagian barat. Amerika mengambil posisi agak ke selatan, dan Inggris melipir di sebelah utara.
Langkah menahan diri Amerika dan Inggris dalam lomba memperebutkan Berlin secara tidak langsung juga untuk menyelamatkan pasukannya.
Adat Sovyet selalu menggelar gempuran artileri berat sebelum menjalankan serangan tank dan pasukan infanterinya. Bisa di bayangkan peluru terebut juga akan menimpa kawan sekutu sendiri yang menyerbu dari arah barat!
Begitulah, saat ketiga komandan diberitahu bahwa dari barat tak lagi ikut perebutan, pasukan ketiganya semakin semangat menerjang. Per-hari rata-rata kemajuan Tentara Merah bisa mencapai 30-40 km! Tank T-34 melesat luar biasa cepat. Tak tertandingi hingga saat ini!
Namun, tentara Jerman yang menahan perbatasan Polandia-Jerman sangat gigih. Mereka rela mati pertempur, dari pada menyerah pada pasukan Sovyet. Kemungkinan hidup -kalau menyerah- juga kecil. Tentara Jerman tahu, semua tawanan perang akan dibawa ke Gulag, kamp kerja paksa di Siberia. Hanya 6-7 orang, dari 100 orang yang bisa selamat pulang setelah perang!
Sebaliknya pasukan Sovyet juga bertempur dengan gigih! Bagi prajurit -rakyat jelata- Sovyet ini saatnya membalas dendam! Darah ganti darah, mata ganti mata, nyawa ganti nyawa! Tentara Jerman yang memulai, mereka juga harus membayarnya!
Sama-sama gigih, keadaan jadi alot. Waktu dua minggu yang diberi Stalin ternyata molor. Tentara Sovyet baru masuk kota Berlin di tanggal 30 April 1945. Mundur 2 minggu!
Dari 3 marsekal yang berlomba, siapakah yang menang? Ternyata yang menusuk dari arah tenggara, pasukan Marsekal Ivan Konev-lah pemenangnya
Dan disini Stalin lalu campur tangan, dengan memberikan kota Berlin pada Chukov yang masuk dari tengah. Chukov lah marsekal paling senior yang telah mengabdi sejak 1915.
Sebetulnya, Rokossovsky yang menyerang dari utara lebih senior, ia telah berbakti sejak 1914, tetapi marsekal ini pernah masuk penjara (1937-1940) karena kegiatan teror yang menewaskan banyak orang. Reputasinya cacat, tak baik secara politik.
Karena diberi lampu hijau oleh Stalin, Chukov segera mengepung Berlin.
Ivan Konev, si pemenang lomba, diminta belok kiri, ke selatan, menutup pergerakan Jerman disana sebelum akhirnya berjuma dengan AD Amerika (yang bergerak dari arah barat) di tepi sungai Elbe di kota Torgau. Posisi Jerman di lini selatan kontan habis terkunci. Ribuan tentara terisolir dan menyerah.
Di pesisir utara, pasukan Rokossovsky akhirnya bertemu tentara Inggris – yang bergerak dari barat, pimpinan jendral Bernard Montgomery – di kota Wismar. Praktis di kawasan utara, posisi Jerman juga telah selesai.
Sekarang tinggal Berlin. Tanggal 30 April Berlin terkepung. Meski kota dipertahankan oleh 90.000 pasukan Jerman, tapi ini tentara yang sudah capek dan putus asa, dan sebagian lagi malah terdiri atas pasukan orang tua dan anak-anak!
Apa mampu mereka menghadapi 1 juta Tentara Merah dengan 20.000 tank yang begitu beringas??
Foto di Reichstag!
Perintah penting lalu datang dari Moskow, yakni agar pasukan di lapangan juga membuat foto hebat seperti foto pasukan Amerika dengan Iwo Jima-nya!
Lokasi foto harus dipuncak Gedung Reichstag, gedung parlemen Jerman, sebagai simbol takluknya Jerman.
Permintaan tambahan, foto harus sudah selesai dibuat 30 April petang, karena akan dipergunakan untuk sarana propaganda partai komunis Sovyet dalam memperingati Hari Buruh 1 Mei esoknya.
Waktu jadi berdesak-desakan!
Sayangnya …