Seide.id – Masih ingat foto ini? Keluarga dengan ibu cantik jelita, ayah ganteng rupawan, tapi ketiga anaknya “buruk rupa”.
Foto keluarga dengan tulisan, “Bukti bahwa bedah plastik akan selalu terbongkar,” pada 2015 menghebohkan jagad maya karena berakhir dengan sang suami menceraikan istrinya.
Diberitakan, awalnya sang suami menuduh istrinya selingkuh karena anak perempuan mereka tidak menyerupai istrinya sama sekali, juga tidak seperti dirinya.
Kemudian dilakukan tes DNA. Tapi, yang mengejutkan, ternyata istrinya tidak selingkuh. Rupanya, sebelum menikah, sang istri menjalani operasi plastik. Merasa ditipu, sang suami akhirnya menggugat cerai istrinya.
Kisah keluarga yang memilukan ini beredar dalam banyak bahasa. Inggris, Arab, Jepang, Indonesiav, dan lainnya.
Namun, sebenarnya, keluarga ini tidak pernah ada. Foto ini hanyalah iklan, tapi dampaknya sangat buruk bagi sang model perempuan, karena narasinya yang telah berubah.
Akibatnya, Heide Yeh, model Taiwan yang memerankan sosok ibu tersebut harus menanggung hujatan dari warganet.
Yeh dianggap telah menghancurkan keluarganya karena operasi wajah yang ia jalani sebelum menikah.
Karena perubahan narasi ini juga, Yeh harus menyaksikan kariernya hancur berkeping-keping.
Bermula dari iklan klinik kecantikan
Kisah memilukan Heidi dimulai pada 2012 ketika ia menerima tawaran pemotretan untuk iklan sebuah klinik kecantikan di Taiwan (BBC, 29 Oktober 2015)
Agar masyarakat tertarik menjalani bedah plastik, konsep fotonya menampilkan keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan tiga anak mereka.
Heidi pun tampil sebagai sosok ibu cantik, dengan model pria tampan sebagai ayah berkharisma.
Tapi, tiga anak kecil itu, fotonya sengaja diedit sedemikian rupa sehingga terkesan “buruk rupa” dengan mata kecil dan hidung teramat pesek.
Sedang caption fotonya sebagai berikut:
“Satu-satunya yang harus Anda takutkan adalah menjelaskan hal ini kepada anak-anak.”
Dampak ketika beredar di internet
Heidi mengatakan, seharusnya, sesuai kontrak, foto itu hanya digunakan untuk iklan koran dan majalah, serta hanya untuk klinik yang bersangkutan.
Tapi, belakangan foto itu dizinkan untuk digunakan klinik lain dan muncul di web, termasuk di laman Facebook.
Tidak butuh waktu lama, foto itu kemudian beredar luas di internet, bermula dengan caption:
“Bedah plastik – Anda tak akan bisa menyembunyikannya”.
Kemudiian pada tahun yang sama, 2012a, sebuah tabloid China menempelkan foto itu sebagai ilustrasi cerita palsu tentang seorang suami dari Heilongjian yang menggugat istrinya karena ketahuan melakukan bedah plastik sebelum keduanya bertemu.
Lewat internet, cerita ini kemudian beredar di berbagai negara dan menjadi “liar” tidak terkontrol.
Dalam konferensi pers di Taipei pada 7 Oktober 2015, Yeh mengancam menuntut agensi JWT dan klinik kecantikan tersebut sebesar 5 juta dollar Taiwan atau setara Rp 2 miliar.
Dengan berurai air mata, Yeh menceritakan bahwa sejak foto tersebut tersebar luas, tidak ada pekerjaan yang datang kepadanya, baik dari Taiwan maupun luar negeri.
Gara-gara narasi yang berubah, Yeh hidup dalam sebuah mimpi buruk.
Ia dikecam di media sosial oleh penyerang yang tidak tahu duduk persoalannya, diputuskan oleh pacarnya, kehilangan pekerjaannya, dan kariernya hancur berkeping-keping.
Suatu akhir yang memilukan yang tidak diinginkan oleh siapa pun. Semoga saja kisah ini membuat pengguna media sosial bertindak bijaksana saat mengomentari atau mem-posting sesuatu.