Kisah PD II: Juan Pujol Garcia, Agen Ganda yang Jenius (full)

Laporan Garcia soal pasukan, tinjuan pilot pengintai, tulisan koran dan laporan pandangan mata Jendral tawanan dan stafnya yang dilepas, yang melihat sendiri persiapan di Dover, semua membenarkan serangan memang benar akan dilakukan dari Dover dengan tujuan Calais!

Esoknya, Garcia menerima radio istimewa dari Berlin: “Alaric, selamat! Fuhrer terkesan sekali dengan kinerja Anda selama ini, terutama laporan soal Dover. Rinci dan lengkap. Karena jasa dan kerja keras Anda, Fuhrer berkenan memberi medali Iron Cross kelas dua karena keberanian dan dedikasi Anda. Medali dan hadiah diberikan menyusul kemudian”

Garcia dan agen MI5 girang bukan main, ada tawa kemenangan terdengar dari dalam bunker di markas MI5 di kota London.

Jerman kena kibul!

Sesungguhnya, yang dilihat pilot dan jendral tawanan adalah deretan tank dan truk dari karet yang bisa dipompa. Ribuan jumlahnya. Juga ribuan meriam dan peralatan perang yang ternyata dari papan yang dicat! Di sungai terdapat kapal-kapal pendarat yang juga terbuat dari kayu dan papan!

MI 5 mempersiapkan Operasi Fortitude, sebuah operasi tipuan, berbulan-bulan lamanya! Lalu, bagai mana dengan pasukan yang memang benar terlihat di Dover? Itu adalah pasukan cadangan AD Kanada yang baru tiba di Inggris, mereka dibelokkan ke Dover sebelum dikirim ke Perancis!

Medali dan uang dari dua pihak!

Sampai Perang Dunia Kedua berakhir  rezim Nazi Jerman tetap tidak tahu kalau mereka telah ditipu! Garcia, mengantongi 100.000 mark hadiah dan medali Iron Cross atas ‘dedikasinya’ pada Jerman.

Pasukan utama yang menjaga Calais tetap tidak digerakkan. Mereka percaya akan adanya penyerbuan kedua. Pasukan ini mulai digerakkan manakala Jendral Inggris, Bernard Montgomery menjepit posisinya dalam sebuah tekukkan yang sangat kuat. Pasukan ini pun terisolir.

Dari pemerintah Inggris, Garcia juga diberi hadiah, 15.000 poundsterling, sebagai tanda terima kasih. Agen sableng itu lalu menghilang ke Afrika!

Paspor Venezuela Juan Pujol Garcia.

Intel MI5 membantunya masuk Afrika Tengah dan membuatkan dokumen kematian palsu di sana. Secara diam-diam Garcia lalu dipindah masuk Venezuella, Amerika selatan, dan bermukim di sana dengan identitas palsu sebagai karyawan perusahaan minyak Belanda, Shell.

Pertengahan tahun 50-an, ia dipanggil pulang ke Inggris oleh Raja Inggris, Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth.

Juan Pujol Garcia setelah menerima medali dari kerajaan Inggris, ia berpose di depan istana Buckingham

Dan sang Raja dengan terpesona menghabiskan waktu hampir satu hari untuk mendengarkan kisah heroik Garcia dari awal sampai akhir!

Pulangnya, Pangeran Phillip menyematkan medali kehormatan British Empire Medal (BEM) berkat jasa-jasanya.

Cita-cita besar Garcia menyelamatkan Eropa terkabul! Entah apa jadinya bila pasukan yang menjaga Calais benar-benar digerakkan turun ke Nomandia. Korban tentu akan lebih banyak dan jalannya Perang Dunia Kedua pasti berubah. Bisa jadi Sekutu kalah (karena memang Sekutu kalah jumlah, peralatan dan pengalaman tempur pasukannya)

Dan, kurang ajarnya, sepulang dari Inggris Garcia menyempatkan diri mampir ke Madrid dan menemui Frederico yang masih tidak tahu bahwa ia sendiri kena tipu! Bahkan agen ini merasa bangga karena “anak didiknya” berhasil menjadi bintang bagi Fuhrer!

Begitulah, kisah Garcia si agen ganda. Ia menerima DUA MEDALI dan Uang sekaligus dari pihak yang bertikai. Bagi Jerman ia telah mengirim hoax yang menyesatkan,  sementara bagi Inggris, si Garbo telah menjadi juru selamat!

Sebuah kisah nyata yang spektakuler yang sampai saat ini tidak ada duanya!

Sekian.

(Gunawan Wibisono)

Avatar photo

About Gunawan Wibisono

Dahulu di majalah Remaja Hai. Salah satu pendiri tab. Monitor, maj. Senang, maj. Angkasa, tab. Bintang Indonesia, tab. Fantasi. Penulis rutin PD2 di Facebook. Tinggal di Bogor.