Kisah Seorang Pemuda Bernama Dominggus

Seide.id – Suatu hari, kira-kira sepuluh tahun yang lalu, saya kedatangan seorang anak muda di rumah. Dia meminta saya untuk menuliskan kisah spiritualnya kala leher belakangnya dibacok seseorang hingga menganga dan seperti mau putus. Pemuda itu menunjukkan foto-fotonya yang mengerikan itu pada saya.

Sungguh melihat foto-foto itu saya merinding dan ngeri sekali. Sebab selain lehernya yang hampir putus itu, kepala dan tubuhnya penuh dengan darah. Kondisinya ini difoto oleh seorang wartawan dan dimuat di koran. Kisah tentang ia hampir mati digorok mirip kisah perang antar agama yang pernah terjadi di Ambon dulu. Singkat cerita, orang ini lalu digotong ke sebuah RS di Jakarta Timur.

Kemudian kisah bergulir bak cerita fiksi mini yang akurasi kebenarannya tergantung dari kita yang membaca kisahnya. Alkisah, saat pemuda ini tidak sadarkan diri, dia dibawa oleh dua mahluk berjubah putih yang ia yakini itu malaikat utusan Tuhan ke suatu tempat yang dinamakan surga dan neraka. Untuk memasuki areal itu, dia berjalan menembus sebuah lorong kecil yang berubah menjadi sebuah jembatan yang membelah dua sisi jurang hitam yang dalam dan penuh dengan kobaran api. Kedua malaikat itu berjalan di depannya.

Lalu pemuda ini menengok sejenak ke kiri dan ke kanan, dia melihat dan mendengar para manusia berteriak kesakitan dan minta tolong padanya untuk diselamatkan. Dari sekian juta manusia dia mengenal beberapa dari mereka adalah orang-orang top, kaya dan terkenal juga para penjahat dan pembunuh. Dia juga melihat seorang penyanyi berambut gondrong, berkacamata dari grup musik terkenal era tahun 69-70an, berteriak kepanasan dan minta tolong diselamatkan oleh pemuda itu. Api menjilat-jilati tubuh mereka, namun mereka tidak mati tapi merasakan kesakitan yang teramat dahsyat.

Itulah neraka, ucap si malaikat. Lalu pemuda itu diajak masuk ke sebuah lorong kecil hitam lagi, ke luar dari sana, ia melihat sebuah tempat yang sangat indah, penuh dengan emas, berlian dan bunga-indah dengan pemandangan yang elok tiada tara.

Sebelum masuk ke sebuah ruangan yang berkilau karena dilapisi emas dan berlian, tiba-tiba sebuah layar yang menyerupai buku terbuka, kilasan kejadian kala dia mencuri kerbau, menghamili anak orang, memukul, memaki, menantang orangtua dan kejahatan lainnya, muncul seperti film di layar bioskop 21. “Itu kejahatan yang pernah kau buat. ” Kata si malaikat.

Pemuda itu merasa malu dan minta ampun atas semua kejahatannya. Dia memohon agar tidak dikirim lagi ke bumi atau neraka. Dia ingin tinggal terus di situ selamanya. Namun malaikat menyuruhnya pulang ke bumi dan menceritakan apa yang dia lihat dan alami pada manusia.

Ketika dia kembali ke bumi, dia melihat tubuhnya terbujur kaku dan penuh darah. Orang berjubah putih dengan cahaya berkilau di sisinya lalu mengulurkan tangannya ke arah lehernya, kemudian luka yang menganga itu kembali menempel rapat seperti semula. Pemuda itu kemudian bangkit dan duduk di tepi pembaringan. Tatkala dokter datang, sang dokter bingung melihat dia segar bugar dan luka di lehernya menempel dgn sempurna.Padahal belum dioprasi. Kemudian hari itu juga dia diperbolehkan pulang.

Kisah nyata yang kemudian menjadi buku yang laris di kalangan intern yang saya tulis ini, lalu saya beri judul Dominggus Sang Saksi Nyata. Kesimpulan dari kisah ini adalah, sekecil apapun perbuatan kita di bumi, telah tercatat dan terekam di dalam CCTV Yang Maha Kuasa secara teliti dan detail. Nanti bila saat manusia hengkang dari bumi, catatan perbuatan yang tercatat di buku yang kami sebut Al Hayat itu, akan membuka tabir perbuatan manusia secara nyata dengan data lengkap yang tidak dimanipulasi.

Saat ini, di mana bumi semakin sesak dengan beragam kejahatan yabg dilakukan manusia, pengalaman Dominggus kala diajak jalan-jalan ke surga dan neraka, barangkali bisa menjadi catatan dengan frasa yang bertuliskan demikian, “Apa yang kau cari Palupi? Jika kau tiada, ngengat akan memakan tubuhmu. Harta dunia tak kau bawa mati. Tapi perbuatan baik yang mengikuti ajaran untuk hidup seturut dengan kehendakNya, itu yang menggiringmu pada kehidupan surga yang abadi.”

Semoga catatan ini bermanfaat, tabek..

Penulis: Fanny Jonathan Poyk

Jurus- Jurus Cepat Menulis Cerpen

Avatar photo

About Fanny J. Poyk

Nama Lengkap Fanny Jonathan Poyk. Lahir di Bima, lulusan IISP Jakarta jurusan Jurnalis, Jurnalis di Fanasi, Penulis cerita anak-anak, remaja dan dewasa sejak 1977. Cerpennya dimuat di berbagai media massa di ASEAN serta memberi pelatihan menulis