Seide.id – Konfrontasi, perang secara terbuka, jika sekadar permainan itu tentu seru, menyenangkan, dan asyik. Jika konfrontasi sebagai perang sungguhan itu yang harus dijauhi, dihindari, dan dicegah. Karena dampaknya luar biasa, mengerikan, dan bahkan mampu menimbulkan trauma seumur hidup pada korbannya.
Sesungguhnya, sebagai pribadi kita sulit untuk menghindari konfrontasi itu dengan orang lain maupun diri sendiri!
Jika konfrontasi itu dengan orang lain, kita lalu cekcok, bermusuhan, berkelahi, saling membenci dan dendam.
Jika konfrontasi dengan diri sendiri. Kita tidak mampu mengatasi ego itu, maka ada yang jadi emosian dan agresif untuk cari pelampiasan. Ada yang jadi pendiam, pemurung, dan stres. Bahkan ada juga yang lalu mengurung dan menyesali diri, lalu mengambil jalan pintas akhiri hidup sendiri.
Apa pun masalahnya dan asal muasal timbulnya konfrontasi itu yang harus disikapi dengan hati-hati dan bijaksana agar kita mampu berpikir jernih untuk mengatasinya.
Ketika timbul perselisihan dengan orang lain, konfrontasi langsung itu tidak harus terjadi. Jika kita mampu menahan diri, mengalah, dan sabar.
Kita juga tidak harus mencari yang salah atau benar, tapi yang penting adalah mengedepankan kasih untuk menyamakan persepsi tanpa emosi.
Dengan mengalah dan sabar, kita mendahulukan kepentingan orang lain dan memahaminya dengan bijaksana.
Sesungguhnya, dengan selalu mengalah, karena dilandasi kasih pada orang lain berarti kita telah mampu mengatasi konfrontasi dengan ego sendiri.
Semangat mengasihi itu tanpa konfrontasi.
…
Mas Redjo/ Red-Joss