Teknik mencari followers dan subscribe di medsos suka-suka artinya semua tergantung kreativitas si pembuat konten, mau bikin konten tentang pelakor, perselingkuhan, kisah sedih suami direbut orang, perceraian, pembunuhan, perebutan cucu seleb, kehidupan sultan, memasak, video bos besar dihina bawahan, kisah KDRT hingga kehidupan dan pernikahan campur dengan bule dan anak-anak mereka yang lucu, dll, semua sudah bisa dilihat dengan bebas di medsos.
Saya berniat ikutan bikin vlog, konten sudah dipikirkan, pas browsing agar hasil gambar dan suara yang jernih, kudu punya kamera dan peralatan lainnya yang bisa mencapai harga puluh juta rupiah lebih. Kalau pakai Hp murah sih bisa juga, tapi hasilnya masih kelas amatiran. Dan dunia milenial dalam mencari uang sasaran yang jitu adalah ‘like, subscribe, share’. Berhasil dapatkan jutaan followers, maka dalam sekejap Anda bisa tajir melintir atau kaya mendadak seperti para vlogger, selebgram, dan pembuat konten baik di Youtube, Instagram, Twitgram dll.
Melihat itu semua, nafsu ingin bikin konten dengan vlog yg keren memenuhi benak, Tapi semangat luntur pas ada syarat harus punya kamera yang daya jangkau resolusinya tinggi, harus rutin, disiplin dan kontinyu dengan jadwal tayang, ada studio buat siaran kayak penyiar TV, harus rajin jalan-jalan sesuai konten yang akan dijadikan vlog, harus dandan yang rapi dan kekinian agar penonton tak bosan, harus…bla…bla…bla…
Endingnya berpikir tentang itu, manula macem saya jadi lesu duluan dan berpikir berat bener nyari duit di bisnis subscribe yak .
So, saya nonton dulu deh kisah penyanyi yang suaminya diambil orang dan berkaitan dengan hak asuh seorang balita yang emak bapaknya meninggal akibat kecelakaan. Lihat para jurnalis medsos sedemikian gencarnya memburu dan menggoreng berita, hmm… saya salut. Demi konten, berita yang disajikan terkadang ngambang ke mana-mana dan endingnya suka-suka si jurnalis pembuat konten/vlog.
Tapi itulah sasaran psikologis yang dituju, penonton lebih suka berita yang ringan berkaitan dengan kehidupan keseharian selebritas, hedonis dan tak perlu pikir panjang juga berat.
Coba lihat vlog pengetahuan ilmiah, sastra yang followersnya dari dia untuk dia, subscribenya jarang. Vlog dan konten tentang Rusia nyerang Ukraina kalah loh sama kisah seorang kakek yang ngotot mau ngetes DNA cucunya. Sebab bagi penikmat konten, hidup sudah berat, ngapain juga mikirin yang berat-berat.
Sekarang Anda mau buat konten dan vlog apa?
Jangan bikin vlog yang sensitif, seperti agama misalnya, dan mari kita pikirkan bersama, cara mencari uang melalui subscribe yang jitu dan bisa bikin kita jadi sultana alias richie rich hehe..
(Fanny J Poyk)