Pernyataan dokter Louis Owien yang menuding pandemi corona ini sebagai plandemi, atau mengarah kepada konspirasi Covid-19, berbuntut panjang. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) telah memanggil dokter Lois Owien untuk memberi mengklarifikasi atas pernyataannya itu.
Hal diungkapkan oleh relawan Covid-19 dr.Tirta Hudhi melalui akun Instagramnya, Sabtu, 10 Juli 2021.
Melalui Instagram itu dr.Tirta, mernyatakan Dokter Umum Louis Owien yang mengeluarkan pernyataan kontroversial itu menolak panggilan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK).
“Oke sip, undangan ditolak dengan alesan ILMU MAHAL. Bawa-bawa BIN dan Dewan Ketahanan Nasional,” kata dr.Tirta, sebagaimana dalam akun Instagram @dr.tirta, Minggu, 11 Juli 2021.
Dokter Louis menolak undangan tersebut dengan beralasan bahwa ilmu yang dimilikinya itu mahal, namun hingga saat ini dr.Tirta juga menyebut belum ada surat apapun yang diterima kepada pihak Kementerian Kesehatan.
Kemudian dr.Tirta juga mengatakan, apabila dr. Lois tidak bisa membuktikan pernyataannya selama ini secara ilmiah, bisa dianggap sebagai penyebar berita yang tidak benar alias hoaks. Kasus ini menurutnya bisa diawasi oleh pihak berwajib, yang juga menunggu klarifikasi dari dr. Lois.
Dokter Louis siap untuk membuktikan.
Sebelumnya dalam wawancara di chanel youtube BBA 135 Human Baredwan, seorang dokter umum bernama dr. Louis Owien mengatakan, pandemi corona saat ini adalah plandemi, ajang bagi produsen vaksin untuk jualan vaksin. Dokter Louis mengatakan siap untuk membuktikan pernyataannya itu.
Menurutnya, selain pembuktian, ada beberapa dokter dan tenaga kesehatan, jumlahnya sudah puluhan yang sudah ditelepon.
“Jadi sebenarnya dibalik saya ini, pendukung saya dari dokter, nakes (tenaga Kesehatan) juga ada banyak. Kalau saya menjelaskan tentang patofisiologi asidosis laktat secara sederhana. kalau saya jelaskan langsung semua dokter pasti mengerti,” katanya.
“Yang enggak nggak ngerti itu di sosmed, karena mereka membaca sekilas, itu yang paling keras menentang. Kecuali dr. Tirta ya. Saya sudah kirim materi sampe jungkir balik, enggak paham-paham juga. Tadi ada dokter gigi telepon, saya jelasin, paham,” ia menambahkan.
“Makanya yang paham penjelasan saya berarti dokternya IQnya di atas 200. Kecuali dokter Tirta!”