Aktivis HAM, Hoang Dung, adalah salah satu orang yang pertama mengunggah gambar itu di halaman Facebook pribadinya, dan mempertanyakan kenapa jamuan makan malam harus diadakan di restoran mahal seperti itu.
Banyak pengguna media sosial menghujat santapan mahal tersebut, dan menyandingkannya dengan kemiskinan di Vietnam.
“Uang pajak yang saya bayar telah digunakan untuk berfoya-foya,” kata seorang warganet kepada Radio Free Asia.
“Vietnam masih miskin, tapi kehidupan menteri sangat mewah, pejabat ini sangat menikmati pemborosan,” tulis pengguna Facebook Mung Tin Ngo.
Tapi ada juga yang membela menteri ini. Menurut mereka, pejabat berhak atas tunjangan pengeluaran perjalanan dinas, sementara yang lain memperkirakan jajaran menteri ini kemungkinan diundang ke restoran dan ditraktir pihak ketiga.
Pihak Jenderal Tom Lam belum memberikan komentar apa pun.
Vietnam yang pernah tercatat sebagai salah satu negara termiskin di dunia, telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam 30 tahun terakhir. Namun, sebagian besar penduduknya masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Penghasilan rata-rata warga Vietnam sebesar $230 per bulan (Rp3,2 juta) pada tahun 2021, menurut Badan Pusat Statistik setempat.
Ekonomi negara di Asia Tenggara terpukul karena pandemi virus corona, dan penduduknya menjalani karantina wilayah yang ketat untuk mengendalikan penyebaran virus. – BBC/dms.