Skandal Korupsi BPJS Tenaga Kerja?

Skandal KOrupsi BPJS Tenaga Kerja

Para tenaga kerja secara rutin membayar iuran BPJS Tenaga Kerja. Tapi, uang itu sepertinya masuk dalam kasus skandal korupsi. Kasusnya sudah ada di Pengadilan. Akankah BPJS mengikuti jejak Jiwasraya dijadikan bancakan? ( Foto: Kabar24)

Pak Jokowi yang terhormat.

Dana yang terkumpul oleh BPJS Tenaga Kerja disalurkan dalam program investasi. Portfolionya per 31 Desember 2020 sebagai berikut; surat utang 64 persen, saham 17 persen, deposito 10 persen, reksadana 8 persen, dan investasi langsung sebesar satu persen.

Soal surat utang, memang aturan OJK menetapkan 50 persen minimal dari total dana BPJS ditempatkan pada SBN. Jadi, aman. Bagaimana dengan saham?

Mari kita berhitung kerugian pada saham. Laporan periode Agustus-September 2020, unrealized loss diperkirakan Rp 43 triliun.

Apa itu unrealized loss? Kerugian karena jatuhnya nilai saham di bursa. Namun, belum dicatat sebagai kerugian. Karena, belum dijual (cutloss). Nah kalau penempatan saham sebesar 17% atau Rp. 87 triliun dari total dana BPJS Rp486,38. Itu artinya terjadi sus1qut sebesar separuh dari total portfilo di saham.

Pertanyaan bego saya, apakah yang dikatakan BPJS bahwa penempatan saham hanya di LQ45 itu benar? Emang ada saham LQ45 sampai jatuh 50 persen? Walaupun index jatuh di bawah 4.000, enggak mungkin drop sampai 50 persen. Lucunya, hal ini dibantah oleh APINDO ( Asosiasi Pengusaha Indonesia ). Menurut APINDO,p BPJS sudah membuat klarifikasi bahwa dana pekerja aman.

Padahal, kasus dugaan korupsi BPJS tenaga kerja sudah masuk ke Kejaksaan Agung. Sampai hari ini, Kejaksaan Agung menyatakan bahwa penyidikan terhadap kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan dana investasi perusahaan BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK) masih berlangsung. Kalau benar unrealized loss sudah recovery sekarang, mengapa kasusnya masih lanjut?

Bagaimana dengan portofolio 1 persen pada direct investment? Itu tidak kecil lho.

Kalau total dana kelola BPJS sebesar Rp 486,38 triliun, itu artinya Rp 4,866 triliun. Jumbo!

Tolong transparan, siapa saja pengusaha yang dapat dana sebesar itu, supaya mereka jangan belagu seperti orang kaya. Setidaknya mereka sadar, mereka kaya dari uang keringat pekerja.

Kita tak bisa ribut terlalu keras terhadap kasus korupsi APBN. Tetapi, tolonglah, jaga amanah dana pekerja itu. Karena, mereka orang kecil.

Jangan sok jagoan. Negeri ini bisa chaos dan rezim bisa jatuh, karena para buruh diperlakukan tidak adil atas hak yang memang mereka dapatkan dari kerja mereka. Sejarah membuktikan itu.

LAINNYA

Ketua KPK Berpolitik

Upah Minimum Provinsi dan Kebijakan Pemda

Jatuhnya Uang Lira, Erdogan Melawan Teori Ekonomi

Avatar photo

About Erizeli Jely Bandaro

Penulis, Pengusaha dan Konsultan