Jujur saja malam ini agak nglangut (redup) bagi saya, seperti kosong tak ada isi dalam benak ini.
Kata kosong secara umum dimengerti sebagai tidak ada isi. Kantongnya sedang kosong, artinya sedang tidak punya uang. Tong kosong berbunyi nyaring artinya seolah-olah penuh namun sedikit saja yang “mentes” atau bernas. Rhenald Kazali, profesor manajemen jempolan itu membahasakan tong kosong dengan “makan saja belum bisa kenyang, tempat tinggal belum punya tetapi memajang mobilnya yang wow di medsos”.
Ah… mulai terpikir tentang menyediakan halaman kosong dalam hidup ini untuk ditulisi sesuatu yang lebih substansial atau penting. Maka lahirlah ide tentang Kosong itu isi.
Menyediakan halaman kosong dalam kehidupan adalah tentang membuat jarak atau memisahkan antara kesibukan harian saat sedang mengejar mimpi dengan hal-hal yang lebih substansial seperti kesehatan, kebahagiaan diri sendiri, dan keluarga serta berbagi bahagia pada sesama. Singkatnya, halaman kosong dalam kehidupan adalah tentang menciptakan ruang bagi hal yang penting.
Dulu, saya berpikir menjadi sibuk, menyibukkan diri, tampak sibuk adalah jalan satu-satunya menuju sukses dan bisa cepat mencapai mimpi. Merasa Keren kalau sibuk. Setiap ada teman, juga famili yang tanya kabar, jawaban pertama adalah “Lagi sibuk, nih!”
Seringnya memberi jawab seperti itu membuat saya sadar mengapa kata sibuk menjadi sangat didewakan oleh manusia di era ini.
Rasa ingin tahu itu menjadi salah satu motif pendorong hingga akhirnya kulakukan kajian sederhana dengan ucapan sama dan terus berulang “Salam pagi, salam sehat” ke banyak saudara, teman, rekan dari berbagai usia, bidang karir, latar belakang sosial ekonomi, geografis dan perspektif.
Awalnya semua menjawab, makin hari makin berkurang dan akhirnya tinggal mereka yg secara tetap menjawab dengan beragam variasi tentang betapa perlunya halaman kosong untuk diisi hal-hal yang substantif, misalnya mau berbagi cahaya hidup.
Hang out… bahasa anakku ketika dengan sengaja ingin menyediakan ruang kosong yang dapat diisi dengan yang melegakan, menyenangkan, bersama teman kerjanya. “Habis kerja nanti mau nonton bareng”, katanya.
Kosong itu isi. Isilah dengan tekun agar tidak digeser oleh roh kesibukan yang memenatkan hati.
Salam sehat dan tetap berusaha berbagi cahaya. (Jlitheng)