KPI Pusat Janji Tindak Tegas Pelaku Pelecehan

Gedung KPI Pusat

Komisioner Nuning Rodiyah : KPI berencana menonaktifkan sementara para pegawai yang diduga terlibat kasus pelecehan ini. Hal itu dilakukan untuk memperlancar proses hukum oleh pihak kepolisian. foto gedung KPI.

Seide.id – Agung Suprio, Ketua KPI Pusat menyatakan prihatin dan tidak menoleransi segala bentuk pelecehan seksual, perundungan atau bullying terhadap siapapun dan dalam bentuk apapun.

KPI Pusat melakukan langkah-langkah investigasi internal, dengan meminta penjelasan kepada kedua belah pihak, dan mendukung aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti kasus tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.

Selanjutnya KPI memberikan perlindungan, pendampingan hukum dan pemulihan secara psikologi  terhadap korban, katanya dalam keterangan pers (1/9/ 2021). 

KPI Pusat juga akan menindak tegas pelaku apabila terbukti melakukan tindak kekerasan seksual dan perundungan (bullying)  terhadap korban, sesuai hukum yang berlaku.

Masih bertugas

Menurut detik.com, sejumlah terduga pelaku perundungan dan pelecehan seksual terhadap pegawai laki-laki di kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) masih aktif bertugas. KPI mengatakan para terduga pelecehan seks itu belum diberi tindakan apa pun.

“Statusnya mereka adalah pegawai KPI non-PNS. Kalau aktif atau tidak, mereka masih aktif, karena apa, karena kita belum bisa melakukan tindakan apa pun sebelum kita mendapatkan informasi yang lebih lengkap,” kata Komisioner KPI, Nuning Rodiyah, di gedung KPI, Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (2/9/2021).

Nuning mengatakan KPI berencana menonaktifkan sementara para pegawai yang diduga terlibat kasus pelecehan ini. Hal itu dilakukan untuk memperlancar proses hukum oleh pihak kepolisian.

Nuning mengatakan pihaknya akan mengambil sikap sesegera mungkin setelah kasus ini selesai ditangani polisi. Jika terbukti bersalah, para pelaku akan mendapat sanksi tegas.

Nuning mengatakan atasan langsung korban yang akan diperiksa antara lain tim monitoring, tenaga ahli, PNS yang masih menjabat, serta pegawai yang sudah pensiun. Nuning berharap pihaknya dapat menggali keterangan yang lebih valid dari atasan korban. (*/dms)

Avatar photo

About Supriyanto Martosuwito

Menjadi jurnalis di media perkotaan, sejak 1984, reporter hingga 1992, Redpel majalah/tabloid Film hingga 2002, Pemred majalah wanita Prodo, Pemred portal IndonesiaSelebriti.com. Sejak 2004, kembali ke Pos Kota grup, hingga 2020. Kini mengelola Seide.id.