Sejak usia 15 tahun, remaja Swedia ini membolos sekolah setiap Jumat untuk demo di depan Gedung parlemen Stockholm hingga diundang oleh PBB dan para pemimpin dunia mendengarkannya. Foto : Instagram.
Oleh SYAH SABUR
DARI segelintir anak muda di dunia yang belakangan menarik banyak perhatian media, pastilah salah satunya adalah si remaja ajaib Greta Thunberg. Remaja putri berusia 16 tahun itu tak henti-henti menyuarakan perlunya para pemimpin negara di dunia untuk mengatasi masalah perubahan iklim.
Yang terbaru, dia berbicara kepada pengunjuk rasa di luar Konferensi Iklim PBB COP26 (Conference of the Parties) ke-26 di Glasgow, Selasa (2/11/2021). COP26 adalah konferensi terkait iklim terbesar dan terpenting di planet ini sebagaimana dilansir situs web PBB. Aktivis iklim ini menuduh para pemimpin dunia hanya “berpura-pura” menganggap serius masalah lingkungan yang terjadi saat ini.
Kepada sejumlah demonstran di luar gedung KTT iklim tersebut, Thunberg mengatakan perubahan tidak akan datang dari ruang KTT. “Di dalam COP, hanya ada politisi dan orang-orang yang berkuasa yang berpura-pura menganggap serius masa depan kita. Mereka berpura-pura menganggap serius masalah dari orang-orang yang hari ini sudah terkena dampak krisis iklim. Perubahan tidak akan datang dari dalam sana. Itu bukan kepemimpinan, melainkan di sinilah kepemimpinan. Seperti inilah kepemimpinan itu,” kata Greta Thunberg.
Thunberg juga bersuara lantang di forum resmi Youth4Climate di Milan, Italia, 28 September 2021. Saat itu dia bahkan mengejek figur-figur dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dengan mengatakan bahwa dalam 30 tahun terakhir aksi iklim telah hanya menghasilkan apa yang disebutnya “blah, blah, blah alias omong kosong.”
Kata-kata kosong
Dalam pidatonya, Thunberg meniru ekspresi para pemimpin dunia ketika mereka berbicara tentang krisis iklim. Menurutnya, kalimat yang dikatakan adalah kata-kata kosong dan janji yang tidak terpenuhi.
“Ketika saya mengatakan perubahan iklim, apa yang Anda pikirkan? Saya pikir (ini) pekerjaan. Pekerjaan yang ramah lingkungan. Pekerjaan yang ramah lingkungan,” ujar Thunberg menirukan pidato Biden mengenai krisis iklim.
“Kita harus menemukan transisi menuju ekonomi rendah karbon. Tidak ada Planet B. Tidak ada Planet Blah. Blah, blah, blah,” katanya mengacu pada pidato Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Ketika menirukan Boris Johnson, Thunberg mencemooh kepandaian PM Inggris itu dalam berpidato tentang rencana “pemulihan hijau” selama masa pemerintahannya. “Ini bukan tentang mimpi yang mahal dan benar secara politis mengenai bunny-hugging atau blah, blah, blah,” sindirnya.
“Membangun kembali dengan lebih baik, blah, blah, blah. Ekonomi hijau, blah, blah, blah. Net Zero, blah, blah, blah. Iklim netral, blah, blah, blah,” cemooh aktivis iklim asal Swedia itu.
Thunberg menyambung, “Hanya ini yang kita dengar dari merek yang disebut sebagai pemimpin, (hanya) kata-kata. Kata-kata yang terdengar hebat sejauh ini tidak menghasilkan tindakan yang mengarah pada tidak adanya tindakan atau harapan dan mimpi. Kata-kata dan janji kosong. Forum Youth4Climate adalah acara yang diadakan selama dua hari sebelum para menteri bertemu menjelang pembicaraan iklim COP26 di Glasgow, awal November ini.