KTT G20 dan Kedaulatan Indonesia

Kelompok forum negara G20 ada sejak tahun 1999 dan Indonesia adalah anggota G20 sejak itu. Dimana posisi Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki pengaruh terhadap ekonomi global, dan menjadi anggota forum internasional G20 satu-satunya yang mewakili Asia Tenggara juga ASEAN.

Kemudian harus tetap diingat bahwa lahirnya forum G20 merupakan respons atas krisis ekonomi dunia pada tahun 1997-1998. Dimana tujuan G20 adalah memastikan dunia mampu keluar dari krisis dan menciptakan pertumbuhan ekonomi global yang kuat dan berkesinambungan.

Adapun awalnya, G20 merupakan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Namun, kini telah berkembang dengan pembahasan di berbagai bidang pembangunan. Kemudian sejak 2008, forum G20 juga mulai menghadirkan Kepala Negara dalam pertemuan KTT.

Selanjutnya Indonesia dianggap memiliki kemampuan dan pengalaman untuk mengatasi krisis ekonomi di Asia pada akhir tahun 1990-an. Dan, Indonesia juga terbukti berhasil untuk bertahan serta terbukti memiliki resiliensi yang baik saat menghadapi krisis ekonomi global pada tahun 2008.

Sejak tahun lalu bulan Desember 2021, Indonesia dengan keputusan bersama menjadi Presidensi forum G20 hingga November 2022 yang nantinya akan di tutup dengan KTT G20. Dengan agenda utama adalah “Recover Together, Recover Stronger” sebagai jawaban atas krisis ekonomi global akibat adanya Pandemi Covid-19.

Sangat jelas disini bahwa arah tujuan forum dan KTT G20 semata adalah untuk memperbaiki ekonomi global terhadap krisis dan dengan kerjasama ekonomi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi global secara berkelanjutan.

Kemudian sejak 24 Februari 2022 terjadilah konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina, dimana negara Rusia juga adalah anggota forum G20. Dimana konflik bersenjata tersebut telah berdampak luas terhadap pertumbuhan ekonomi global.

Dan akibat dari konflik tersebut berakibat pemerintah Amerika melalui menteri keuangannya, sejalan dengan maksud Presiden Amerika meminta agar Indonesia turut mengundang Ukraina yang bukan anggota G20 hadir dalam KTT yang akan diselenggarakan. Dimana ancaman walkout jika tidak mengundang Ukraina, dan telah dilakukan walkout oleh perwakilan Amerika, Inggris dan Kanada pada pertemuan G20 ketika perwakilan negara Rusia berbicara pada forum.

Pemerintah Indonesia dalam hal ini Presiden Jokowi sendiri juga telah menghubungi presiden Ukraina, membicarakan kemungkinan undangan di KTT G20. Dan hingga sekarang belum ada kepastian dari negara Amerika, Inggris dan Kanada tidak melakukan walkout kembali pada pertemuan G20 selanjutnya.

Tekanan dan desakan politik yang dialami negara Indonesia selaku Presidensi G20 menuju KTT tahun 2022 ini jelas sangat berat, namun seharusnya tetap berpegang pada agenda utama keberadaan forum komunikasi G20 yaitu bertujuan mewujudkan ketahanan ekonomi global dalam kerjasama antar negara yang berpengaruh secara ekonomi.

Negara Indonesia adalah juga merupakan perwujudan dari negara-negara Non Blok yang terbentuk dan jawaban untuk tidak terbawa dalam situasi pertarungan kekuatan idiologi global pasca perang dunia dan perang dingin antara blok Barat dan Timur.

Maka tentunya secara moril Indonesia diharapkan dapat mempertahankan kedaulatan politik negara-negara NonBlok, ASEAN juga tentunya harus tetap mengawal kedaulatan forum ekonomi G20 tetap berada dalam tujuan utamanya yaitu menciptakan kesejahteraan bagi seluruh anggota khususnya dan ekonomi global.

Dan tentunya ini semua juga mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia dan politik luar negeri bebas aktif dalam pergaulan politik dunia antar negara dunia.

Forum negara G20, jelas bukan pakta NATO untuk pertahanan penyelesaian konflik bersenjata dan juga bukan organisasi PBB dalam hal politik antara negara-negara dunia.

Maka usaha untuk dapat terus menjalankan agenda utama forum KTT G20 dengan mengabaikan adanya upaya yang tidak sejalan dengan tujuan forum G20 di tengah ancaman walkout, karena upaya jalan tengah sudah dilakukan dengan baik oleh negara Indonesia selaku Presidensi G20 tahun 2022.

Rakyat Indonesia tentu akan terus mendukung segala upaya yang telah dilakukan pemerintah Indonesia yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Penulis : Jeannie Latumahina
Ketua Relawan Perempuan dan Anak Perindo

Avatar photo

About jeannie latumahina

Ketua Relawan Perempuan dan Anak Perindo