Daun dan buah katuk. Diyakini berguna sebagai pelancar aliran air susu ibu atau ASI. Tak cuma di Nusantara, orang Tiongkok juga mengenalnya sebagai mani cai, orang Melayu menyebutnya cekur manis dan di Vietnam disebut rau ngot. – Foto Heryus Saputro Samhudi
Oleh HERYUS SAPUTRO SAMHUDI
PULANG camping di kaki Gunung Salak, dua cucu keponakan – yang ngotot’ mengajak saya kemping bersama ibu dan bapaknya – masih mengajak saya mampir ke rumah kakek dan neneknya (dari pihak bapak) di Kampung Cikalancing di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor. Siapa takut. Apalagi saya tahu, kakek dan neneknya punya kebun, lahan pertanian serta kolam budidaya ikan hias.
Begitulah… camping bareng cucu pun berjanjut dengan nge-Bolang ke kebun dan pesawahan. Metik buah pala untuk dibuat manisan, dan fuli serta bijinya dikumpulkan buat bumbu dapur. Metik buah limau, menikmati kelapa muda dan pisang lampung yang matang pohon. Alhasil saat pulang, bak minitruk jadi kian sempit karena ragam hasil kebun yang harus dibawa pulang.
Satu diantara oleh-oleh itu adalah segebong daun pohon katuk (Sauropus androgynus) yang bila harus membeli di pasar swalayan, entah berapa harganya. “Asyik…dimasak jadi sayur bening dengan jagung muda. Sebagian daun katuk bisa dikasih ke tetangga, ibu muda yang masih menyusui. Biar ASI-nya lancar, dan Debay-nya puas,” ungkap Resti.
Saya langsung ingat Emak, ibunya Ibu saya. Dulu, Emak ada menanam pohon katuk (Sauropus androgynus) sebagai pagar belakang rumah. Daunnya biasa disayur bening. Khususnya saat Ibu harus menyusui adik-adik saya. Banyak juga tetangga, minta buat keperluan sama. Ambil saja secukupnya. Katuk yang masuk keluarga menir-meniran (Phyllanthaceae) dan keluarga dekat buah buni serta menteng ini tanaman tahan banting. Daunnya cepat tumbuh walau sering dipetik.
Emak saya bukan anak sekolahan. Tapi pengetahuannya ihwal guna daun katuk, ada benarnya. Dalam perspektif modern, guna daun katuk sebagai pelancar aliran air susu ibu atau ASI, dikenal luas. Tak cuma di Nusantara, orang Tiongkok juga mengenalnya sebagai mani cai, Orang melayu menyebutnya cekur manis dan di Vietnam disebut rau ngot.
Bersambung : Kaya vitamin K, pro vitamin A, B, dan C