Agar dagangannya menjadi daya tarik orang untuk membeli, seorang perempuan bernama Lia Afaidah memakai konstum Kuntilanak. Melihat Kuntilanak di tengah siang hari, tentu tidak menakutkan. Malah menggelikan. Sebagian anak kecil membeli dagangan Papeda karena tertarik dengan konstum Lia, sebagian tidak membeli malah menggodanya.
Lia bukan satu-satunya orang yang memanfaatkan pakaian aneh, seperti Kuntilanak, untuk menarik orang membeli dagangannya. Sebelumnya telah dilakukan banyak orang. Bahkan konstum Kuntilanak ini dijadikan ssesuatu daya arik aneh, ketika dipakai panitia Pemilu di Yogya untuk menarik masyarakat datang ke TPU sekaligus sebagai bentuk hiburan.
Manusia memakai konstum karakter lucu sering mengundang anak kecil mendekat. Metode ini sudah dilakukan orang, sejak badut yang terkenal ada di sekitar tahun 500 masehi sampai 1.500 masehi.
Rakyat Italia di Eropa mengenali badut tersebut sebagai Arlecchino atau Harlequin. Kedua sosok badut itu dipopulerkan oleh kelompok teater yang bernama Commedia dell arte.
Waktu itu, mereka masih memakai kostum sederhana. Abad 18 Masehi, konstum badut mengalami perkembangan pesat hingga sempat populer di Jermand an Inggris.
Pola Karakter Badut
Kostum badut diperluas dengan gerakan indah dan lucu dari seorang yang wajahnya penuh bedak putih dengan gaya pantomim bernama Pickellherring. Waktu itu Pickellhering memakai baju dan sepatu yang gombrong atau kebesaran, penutup kepala warna-warni, serta renda yang melingkar di sekitar leher badut. Sejak itu, konsep karakter badut untuk menarik orang telah terpola seperti itu.
Selain badut, berbagai karakter yang terkenal di masyarakat dimanfaatkan orang untuk tujuan komersiel. Peminta di perempatan sekaran gdikuasai Manusia Silver yang sangat menyiksa dimpemakai. Termasuk karakter anak-anak seperti Ipin Upin dan karakter barat yag sangata dikenal anak-anak untuk memperoleh uang seribu dua ribu.
Bagusnya, Kuntilakan yang sering dianggap menakutkan orang, justru di siang hari menjadi lucu ketika Kuntilanak itu muncul siang hari sembari menjajakan Papeda, makanan khas Nusantara dari daerai Maluku dan Papua.
Berjualan memakai karakter menakutkan, memang lucu di siang hari. Namun jikga benar ada yang memakainya pada malam hari, rasanya itu akan menjadi masalah tersendiri….MS
BACA JUGA:Bisnis Korupsi Raja Raja Kecil