Lagi, Kabar Baik dari Airlangga Hartarto

MENKEU mengungkapkan, pertumbuhan tersebut antara lain dipengaruhi beberapa leading indicators yang membaik, antara lain indeks keyakinan konsumsi, indeks penjualan ritel, indikator belanja, aktivitas investasi, aktivitas ekspor impor, dan realisasi pembelian kendaraan niaga. Tercatat, penjualan kendaraan niaga yang sempat mengalami kenaikan hingga 9 kali lipat, masih terus bertahan.

Sri Mulyani menjelaskan, meski pertumbuhan ini tidak setinggi pemulihan (rebound) awal, penjualan kendaraan masih tumbuh 60 persen secara tahunan (year on year/yoy). Kemudian, surplus neraca perdagangan berlanjut di bulan September 2021 dengan perolehan 4,37 miliar dollar AS.

Luhut Binsar Panjaitan, Sri Mulyani, Retno Marsudi dan Airlangga Hartarto di Forum G20. Foto Instagram

Hal ini membuat Indonesia sudah mengalami surplus neraca perdagangan 16 bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020.

“Nanti kinerja untuk kuartal IV tetap akan berpotensi rebound namun mungkin lebih normal. Dan rebalancing kegiatan ekonomi seperti di china, AS, dan Eropa, akan mempengaruhi outlook di kuartal IV dan tahun depan,” pungkas Sri Mulyani.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 sebesar 3,51 persen itu lebih rendah dari pertumbuhan kuartal II-2021 yang mencapai 7,07 persen (yoy). Meskipun demikian, posisi ini membaik bila dibandingkan dengan laju ekonomi Indonesia kuartal III-2020 yang minus 3,49 persen.

“Bila dibandingkan dengan kuartal III-2020 maka pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021 sebesar 3,51 persen,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/11/2021).

Kepala BPS juga mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sejalan dengan pertumbuhan eonomi mitra dagang utama yang tercatat positif di kuartal III-2021, meski lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Misalnya China (ekonominya tumbuh 4,9 persen), Amerika Serikat (4,9 persen), Singapura (6,5 persen), Korea Selatan (4 persen), Hong Kong (5,4 persen), dan Uni Eropa (3,9 persen).

Selain itu, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 juga dipengaruhi harga sejumlah komoditas yang terus meningkat, baik makanan maupun tambang. Di antaranya minyak kelapa sawit, cokelat, kopi, timah, nikel, dan alumunium.

“Perkembangan harga komoditas dan membaiknya perekonomian mitra dagang kita ini berpengaruh besar pada kinerja ekspor, yang juga mempengaruhi perekonomian,” kata Margo.

Selanjutnya, Rendahnya mobilitas masyarakat

Avatar photo

About Syah Sabur

Penulis, Editor, Penulis Terbaik Halaman 1 Suara Pembaruan (1997), Penulis Terbaik Lomba Kritik Film Jakart media Syndication (1995), Penulis berbagai Buku dan Biografi