Foto : Hush Naido Jade Photography / Unsplash
Apakah kita menjalani hidup ini atas dasar cinta pada keluarga dan sesama?
Sekiranya ‘ya’, bersyukurlah kita yang menjalani hidup ini dengan cinta, karena keluarga kita dilimpahi anugerah dan bahagia. Jika ‘belum’, saatnya kita membenahinya agar hidup ini tidak jadi sulit dan berat.
Sebenarnya hal yang sulit dan berat itu datang dari pikiran, ketika kita tidak mensyukuri anugerah Allah. Kita menjalani hidup ini bukan sebagai karunia, melainkan beban.
Kita juga tidak siap menghadapi badai persoalan. Bahkan, tidak sedikit di antara kita yang mudah didera putus asa, ketika segala usaha untuk memperbaikinya mentok, gagal, dan sia-sia.
Padahal kegagalan kita dalam mengatasi masalah itu karena kita cenderung fokus pada persoalan yang berat dan rumit itu. Bisa juga kita trauma gagal, kurang percaya diri, atau oleh sebab ketakutan yang lain. Sehingga kita lebih mengandalkan kekuatan sendiri daripada pertolongan dari Allah.
Berbeda hasilnya, jika kita berani melihat masalah itu sebagai ujian keimanan. Kita tidak fokus pada masalah atau persoalan hidup ini. Tapi kita melihatnya sebagai anugerah Allah yang luar biasa dalam hidup kita.
Dengan bersyukur pada Allah, kita mohon kekuatan iman dalam melewati batu ujian itu, sehingga selamat di tujuan.
Dengan berpikir positif, kita melihat hikmah dari masalah yang tengah kita hadapi, bahwa hidup ini berhikmat.
Cinta, dengan cinta kita menyelesaikan masalah apapun jadi sukacita.
Hidup yang dijalani penuh cinta itu hasilnya luar biasa. Ikhlas itu bahagia