Seide. Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang tidak bergejala dan bergejala ringan, dapat melakukan isoman di rumah maupun di pusat isolasi. Ini upaya mengurangi beban pelayanan di RS, sehingga bisa diarahkan untuk pasien gejala sedang-berat.
Agar selama isoman pasien tetap dapat mengakses layanan kesehatan, Kementerian Kesehatan berencana melakukan terobosan dengan penyediaan layanan konsultasi kesehatan secara virtual, yang bisa diakses dimana pun, kapan pun dan siapa pun.
“RS bisa melakukan layanan telemedicine untuk orang-orang isoman, termasuk pemberian paket obatnya. Sehingga orang yang positif tapi tidak bisa akses ke RS tetap bisa dilayani oleh dokter dan akan diberikan obat,” kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam keterangan pers terkait PPKM Darurat pada Kamis (1/7).
Melalui layanan ini, pasien juga dapat melakukan skrining awal untuk gejala sedang/berat. Dokter akan mengidentifikasi berdasar hasil konsultasi, untuk selanjutnya dilakukan “Dokter akan cek statusnya lalu diarahkan harus masuk rumah sakit atau tidak,” lanjut Menkes.
Layanan telemedicine diharapkan dapat mengurangi beban layanan RS yang terus meningkat. Sebab pasien bisa melakukan konsultasi kesehatan jarak jauh tanpa perlu berkunjung ke RS.
Menkes menambahkan, selain penyediaan layanan telemedicine, pemerintah juga berupaya menambah kapasitas fasilitas isolasi terpusat untuk mengantisipasi masyarakat yang tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.
Di wilayah DKI Jakarta, pemerintah telah menyiapkan 3 fasilitas isolasi terpusat di antaranya Wisma Nagrak, Rusun Pasar Rumput, dan Asrama Haji. Untuk menunjang pelayanan, tenaga kesehatan dan sejumlah kesiapan seperti sarana dan prasana terus dipenuhi.* (ht)