Foto : Istock
Penulis : Jliteng
Idul Fitri mempunyai kesan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Itu ditandai dengan beberapa sinonim yang dimilikinya.
Orang Jawa menyebutnya “Bada” (dibaca: bodo atau bagdo). Sementara orang Sunda menyebutnya Boboran.
Lengkapnya Boboran Siam. Bahasa Indonesia menyebutnya Lebaran Di daerah-daerah lain, Idul Fitri juga diungkapkan dengan kebiasaan setempat yang spesifik.
Meski tidak merayakan Idul Fitri, tetapi nuansa pesta ini selalu kami rasakan dengan sungguh-sungguh. Tradisi munjung dan dipunjung masih lestari dan dilestarikan di banyak tempat di Indonesia.
Ketika mendapat punjungan, yang kita terima bukan hanya makanan, melainkan juga doa dan harapan, agar kekerabatan tetap terjalin dan bertahan.
Lebaran adalah ampunan. Lebaran adalah kerinduan. Lebaran adalah kemanusiaan. Di samping, tentu saja, Lebaran adalah kedamaian dan sukacita.
Lebaran melahirkan rindu, pulang, dan perdamaian sejati yang dibagikan seperti yang ditulis Pope Francis:
When we bring peace to someone who is suffering, physically or spiritually, when we spend some time listening, being present, or consoling someone, we encounter our Lord who repeats to us through the eyes of all those we are weighted down by the trial of life: Peace be with you!
Oleh karena itu, Lebaran adalah satu kerinduan untuk dengan segenap hati berbagi damai seraya berucap :
“Selamat meresapi nilai luhur Idul Fitri 1443 H, disertai permohonan Maaf Lahir dan Batin” untuk semua kerabat dan sahabat.
Salam sehat, dan jangan lelah berbagi cahaya.
Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Bisa Lewat Online, Berikut Ini Caranya
Presiden Joko Widodo dan Ibu Bersyukur Masyarakat Bisa Pulkam, Selamat Idul Fitri
Polisi Siap dengan Sistem Satu Arah di Jalan Tol untuk Arus Mudik Lebaran 2022