Meski pernah diboikot di beberapa negara, tiba-tiba di tengah pandemi, nama Louis Vuitton muncul kembali. Setidaknya di Tangerang, dimana para anggota DPRD sedang ingin bergaya bak orang kaya di tengah kemiskinan daerahnya, memakai seragam dinas bermerk Louis Vuitton.
Siapa Louis Vuitton ?
Dari berbagai sumber, disebutkan Louis Vuitton, adalah pria miskin berasal dari desa kecil Anchay di Prancis. Louis lahir pada 4 Agustus 1821. Di desanya sendiri, ia tak banyak dikenal. Orang hanya tahu, Louis anak seorang perempuan pembuat topi bernama Coronne Gallard. Sang ibu, meninggal saat Louis usia 10 tahun dua bulan.
Sang ayah menikah lagi dengan perempuan yang kemudian menjadi ibu tiri Louis. Seperti banyak dongeng tentang ibu tiri, Louis merasakan kekejaman ibu tirinya. Hidup yang sudah miskin bertambah lagi, ketika sang ayah, Xavier Vuitton, menyusul tak lama setelah isterinya meninggal.
Keluarga ini sebenarnya masuk katagori seniman. Ibunya pembuat topi yang bagus, dan ayahnya tukang pembuat koper yang dapat membuat berbagai pesanan koper dengan indahnya. Saat itu barang yang paling banyak dimiliki manusia adalah koper.
Sepeninggal kedua orang tuanya, praktis Louis hidup, bersama ibu tiri. Seorang yang teramat kejam, dengan didikan keras. Hampir tiap malam, Louis menangis sebelum tidur. Ia menutup mulutnya dengan bantal agar tak terdengar oleh sang ibu tiri.
Pada suatu malam, ketika sang ibu tidur, Louis mencongkel jendela dan lari dari rumahnya. Dengan berjalan kaki dan kelaparan, ia meninggalkan desa kecil itu menuju kota Paris sejauh 470 km dari desa kelahirannya.
Selama 2 tahun dari desa menju Paris, sejak usia 13 tahun itu, Louis melakukan pekerjaan berganti-ganti sepanjang perjalanan. Apa saja dilakukan agar ia tidak kelaparan serta untuk menambah pengalamannya. Niatnya pergi ke Paris semakin menjadi ketika di banyak tempat, ia mendengara kisah-kisah sukses orang yanga datang dari Paris. Louis meyakinkan dirinya bahwa ia harus pergi ke sana untuk memperoleh pekerjaan yang layak agar ia tak terus kelaparan….