Seide.id – Banyak orang berdagang sekadar ikut-ikutan yang lain itu hal biasa. Alasannya, ketimbang menganggur, tidak ada pilihan lain, dan berdagang itu mudah dilakukan.
Kenyataannya, berdagang itu tidak sekadar jual beli barang dan cari untung semata. Berdagang tanpa konsep yang jelas itu ibarat jalan di tempat, sekadar menunggu pembeli, dan sulit maju.
“Berdagang itu harus jeli melihat peluang pasar dan memanfaatkan, agar berkembang dan maju,” papar EY yang memiliki beberapa depot air minum isi ulang ini.
Alasan EY memilih usaha depot air minum isi ulang itu juga sederhana. Air adalah sumber kehidupan dan kebutuhan vital tiap rumah tangga, selain tentu, listrik sebagai penerangannya.
Semula EY membuka depot air itu di samping rumah. Alasannya, karena mudah mengawasi usaha, dekat keluarga, dan aktivitasnya sebagai pelukis juga dapat dilakukan. Istilahnya, sekali dayung 2-3 pulau terlampaui.
Pedagang air yang pelukis? Itulah EY, pensiunan ASN yang produktif melukis.
Bagaimana tidak produktif. Untuk menghasilkan sebuah lukisan itu ia mengerjakan maksimal 2 hari. Tanpa kompromi, meski sibuk, ia selalu mendisiplinkan diri untuk menyelesaikannya.
Menurut EY yang merupakan aktivis gereja, dan juga sebagai ‘prodiakon’ itu, berdagang air minum itu untuk kesibukan dan menunjang proyek idealismenya yang lain. Sejak dulu ia terbiasa memilah-milahkan pos anggaran belanja dan proyek idealisme agar mudah dalam menerapkanya.
Dari hasil melukis tersebut, EY dapat melakukan berbagai kegiatan karya sosial. Dengan mendonasikan lukisannya kepada pihak gereja untuk kemudian dilelang. Hasil lelang itu digunakan untuk kegiatan yang sedang diadakan di gereja tersebut.
Bagaimana EY mengatur waktu antara keluarga, melukis, bisnis, dan aktivitas di gereja?
“Jalani semua itu bagai air mengalir.
Modal utama saya adalah melakukan semua itu dengan ‘hepi’, penuh sukacita, dan tanpa beban. Sehingga tubuh dan jiwa ini tidak mudah lelah dan lungkrah,” kata AY sumringah.
Mari bersama-sama hidup dalam kasih Allah, berbagi pada sesama, dan di mana pun kita berada. Mulailah dari lingkungan terkecil Anda.
…
Mas Redjo/ Red- Joss
Surat Berantai






