Merenungkan Makna Doa dalam Hidupku – Menulis Kehidupan 250

Foto : Couleur/Pixabay

Doa sudah sering didengar dan juga dialami, entah doa pribadi maupun secara bersama, sesuai adat budaya dan iman kepercayaan masing-masing. Namun, ada juga fenomena modern sekarang, doa menjadi tontonan, kegiatan bisnis dan politik. Bahkan ada doa yang dilaksanakan untuk tindakan yang menghabiskan nyawa dan sarana sesama.

Lalu, muncul berbagai pertanyaan dalam diri. Apakah sebenarnya doa itu ? Apa maknanya bagi diriku dan kehidupanku sebagai manusia? Masi perlukah saya berdoa dan bagaimana seharusnya berdoa? Lalu kutuliskan refleksi itu dalam sajak:

Menelisik Warna-warni Doa

Kepulan asap dupa mewangi
mengiringi untaian kata jiwa
daraskan pikiran dan rasa
kidung syair sanubari
dalam ritual sembahyang sesaji
dari komunitas dan pribadi
di berbagai adat tradisi
Apakah doa itu ?

Nyala lilin aneka warna
Membakar suka dan duka
meleleh di tempat pemujaan
Bersinar di rumah ibadah
dan dari kamar samadhi
ungkapan harapan dan syukur
pernyataan permohonan pujian
lambang kerinduan pasrah iman
dalam sejarah kehidupan insan
kepada Sang Pemilik ciptaan
Perlukah berdoa itu ?

Doa….
ada berbagai macam
permohonan
ada aneka bentuk keluhan
ada juga syukur pujian
ada kagum dan kepasrahan
deretan kisah suka duka
kepada Sang Maha Pencipta
dalam aneka cara sarana
oleh setiap pribadi manusia
oleh kelompok adat budaya
oleh macam ragam agama
Mengapa harus berdoa ?

Doa….
ada yang lakukan rutinitas
ada yang laksanakan kewajiban
ada yang hanya ikut-ikutan
ada yang dilakukan karena kesadaran iman
ada yang menjadikan nafas hidupnya
ada yang menjadi pilihan kehidupannya
Namun
Ada juga yang abaikan
Ada yang tidak mau percaya
Ada yang membisniskan doa
Ada yang menjadikan mata pencaharian
Ada juga yang melakukan aneka kejahatan dengan mantra doa
Ada yang yakin bisa mengatur Tuhan dengan doanya
Bagaimana seharusnya doa ?

“Ya Sang Maha Kata,
Ajarilah kami berdoa
berkomunikasi denganMu Sang Hyang
membina hubungan akrab mesra
sebagai ciptaan dan Pencipta
dalam seluruh suka duka
dalam setiap tarikan nafas
dalam seluruh detak jantung
Karena
hidup kami memang milikMu
dari padaMu kami berasal
dalam penyelenggaraanMu kami ada
kembali padaMu kami pulang
Tanpa Engkau
kami manusia tak bisa berdaya apa-apa
Bahkan
untuk berdoa pun hanya karena pertolongan rahmatMu”

Belajar Memahami Arti Makna Cinta Kasih – Menulis Kehidupan 242