Mantan Idola Buka Kartu: Bintang K-Pop Ternyata Suka Tukaran Pakaian!

Banyak yang berkomentar, “Ih jijik!”, apabila seseorang suka memekai pakaian yang pernah dikenakan oleh orang lain. Karena selain melalui tukar menukar pakaian ini bisa saja aka ada penyakit yang ditularkan.

Tetapi kabar yang diungkapkan oleh seorang mantan idola artis Korea (K-Pop) ini pasti bakal mencengangkan kita semua. Ternyata di antara bintang-bitang K-Pop yang terkenal cantik-cantik, ganteng-ganteng dan “blink-blink” itu, tukar menukar pakaian itu sesuatu hal yang biasa.

Mau tahu seperti apa? Berikut adalah penuturan mantan bintang K-Pop Tina Blady (sekarang dikenal sebagai Christine Park atau Soobin) yang diunggah dalam saluran YouTube-nya, soobeanie_.

Soobin. (Foto : ist)

Soobin menuturkan, ketika penggemar melihat idola yang berbeda mengenakan pakaian yang sama, mereka sering menganggap itu karena kebetulan, berbagi di antara teman-teman, atau bahkan kemungkinan rumor mereka pernah berkencan. Namun siapa sangka, jika terkadang para idola dipaksa untuk berbagi pakaian oleh agensi.

Christine Park, seorang produser dan pimpinan produksi di Korea Selatan mengatakan, salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan kepadanya adalah apakah para idola dapat menyimpan pakaian yang mereka kenakan di acara musik? Soobin mengungkapkan, semuanya tergantung pada bagaimana mereka mendapatkannya.

Jika pakaian tersebut diberikan kepada perusahaan oleh sebuah merek sebagai imbalan atas sponsor (biasanya foto media sosial yang mengiklankan pakaian tersebut), Christine mengatakan para idola sering diizinkan untuk menyimpannya setelah itu.

Namun, ketika pakaian dibeli dengan anggaran perusahaan, menurut Christine Park, kasusnya biasanya berbeda. Soobin menjelaskan, perusahaan akan menyimpan pakaian tersebut sehingga mereka dapat menggunakannya untuk idola, atau grup lain di masa depan.

“Kadang-kadang perusahaan mungkin seperti, mereka berpikir, biarkan saja para idola memakai apa pun yang sudah kita miliki,’” jelasnya.

Dan ini tidak hanya berlaku untuk pakaian. Hal itu juga berlaku untuk barang yang dianggap lebih tidak higienis untuk dibagikan—termasuk sepatu dan bahkan perhiasan. Maklum, mantan idola itu mengatakan bahwa dia benci ketika stylist-nya akan membuatnya memakai pakaian seadanya.

Lebih buruk lagi, hand-me-downs (sesuatu yang diperoleh dari orang lain setelah mereka tidak lagi membutuhkan atau menginginkannya), sering diberikan dicuci terlebih dahulu.

“Biasanya mereka tidak membersihkan perhiasan terlebih dahulu,” akunya dengan terkejut, “biasanya stylist hanya mengambil perhiasan dari idola pertama, memasukkannya kembali ke dalam tasnya, lalu menyimpannya sampai idola berikutnya membutuhkannya.”

Karena itu, Christine Park mengatakan dia selalu membawa tissue basah di dalam perlengkapannya sehingga dia bisa membersihkan perhiasannya sendiri sebelum memakainya. Sayangnya, hal yang sama berlaku untuk pakaian. Christine mengungkapkan bahwa pakaian yang digunakan kembali terkadang “sedikit bau” karena keringat idola sebelumnya yang melekat di pakaian.

Banyak yang berpendapat bahwa menggunakan pakaian bekas untuk beberapa grup lebih ramah lingkungan dan sadar sosial, daripada membeli penampilan baru setiap saat. Tidak dapat diragukan, seharusnya pada idola tidak boleh mengalami paksaan mengenakan pakaian dan aksesori yang tidak dicuci dan tidak higienis.

Selain masalah hand-me-downs, Christine Parked juga memberi tips bagaimana cara para idola mendapatkan pakaian mereka. hw / Koreaboo

Avatar photo

About Herman Wijaya

Wartawan, Penulis, Fotografer, Videografer