Seide.id– Pernah tidak kamu ada di situasi, dimana orangtuamu mengekangmu, pasanganmu menuntutmu, masyarakat mengkritikmu, bahkan sesama perempuan mencercamu….?
Mereka hanya tenang dan diam, ketika melihatmu mendekam di pojok, tidak melakukan apapun, tidak menjadi siapa pun, sekali pun itu menjadi dirimu sendiri….!
Jika kamu pernah ada di situasi seperti itu, kamu akan mengerti betapa beratnya…. sekedar untuk mengangkat wajah dan menatap mata manusia lain.
Apalagi untuk mempertahankan hakmu. Yang paling azasi dan sederhana sekali pun.
Karena kamu akan dipandang aneh jika bisa berdiri.
Akan dicoba dihancurkan ketika percaya diri.
Akan dihalangi ketika berusaha berprestasi.
Perempuan-perempuan yang hidup dalam budaya patriarki dan dilahirkan dalam keluarga yang mempraktekkan penindasan gender dengan alasan ‘kami sayang padamu’ : tahu seperti apa rasanya dipenjara oleh tatapan mata merendahkan dan menghakimi, yang meruntuhkan keyakinan diri.
Aku bukan feminis.
Aku cuma humanis, yang melihat manusia sebagai manusia. Bukan sekedar perempuan atau sekedar lelaki.
Semoga setiap anak memiliki orangtua yang menyadari pentingnya anak perempuan mereka tumbuh menjadi manusia utuh…
Sama seperti mereka mendidik anak lelaki mereka tumbuh menjadi manusia utuh.
Tapi… tidak semua anak perempuan beruntung memiliki support system yang sehat untuk pertumbuhan dirinya.
Maka….
Gak ada yang lebih
membungahkan hatiku,
selain melihat perempuan
bangun dari ketakutannya,
kegagalannya, kesedihannya,
kelemahannya, lalu berdiri lagi.
Dan lagi.
Dan lagi.
(Nana Padmosaputro)
Ikuti : Absent Fathers