Marguerite Higgins Wartawati Perang Dunia II yang Nyawanya Rangkap 13

Marguerite Higgins

Dia lebih banyak mendengar desing peluru dan bom dalam belantaran perang bubat antarnegara di banding duduk manis di kantor. Jarinya selalu mengacung setiap kali ada penawaran liputan ke medan laga. Perang Dunia II, Perang Kora dan Vietnam diliputnya, dan dia masih selamat.

Oleh EDDY J SOETOPO

NAMANYA mencuat setelah ia memperoleh penghargaan bergengsi Pultzer sebagai wartawati yang berani mempertaruhkan nyawanya meliput Perang Dunia II, Perang Korea dan Perang Vietnam. Karirnya sebagai jurnalis bukan dilaluinya teramat panjang nanberliku agar tidak dianggap sebelahmata di media bergengsi New York Herald Tribune (1942-1963) kala itu.

Nyawa Marguerite Higgins Hall, barangkali rangkap 13 hingga ia berani mati melakukan liputan berhaya di medan perang, dan kemudian dibaptiskan sebagai wartawan perang

Lahir di Hong Kong,  3 September 1920, Kepiawaiannya menulis dan membidikkan kamera di medan laga itulah yang membuat dirinya dinobatkan sebagai wartawan wanita memenangi hadiah Pulitzer pada tahun 1951 untuk liputan Perang Korea.

Lantaran ia lebih banyak mendengar desing peluru dan bom dalam belantaran perang bubat antarnegara di banding duduk manis di kantor. Redaktur liputan di desk kantor New York Herald Tribune (NYHT) acapkali judeg ketika sidang redaksi memberi penugasan meliput perang, Marguerite ngacung duluan dibanding rekan jurnalis pria.

Kejelian, keberanian dan kecerdasannya melakukan reportase di lapangan itulah yang menyebabkan Marguerite Higgins menjadi langganan melakukan liputan perang. Itulah sebabnya Marguerite Higgins menjadi salah satu kolumnis sindikasi untuk Newsday dari 1963-1965. Tentu bukan hal mudah buat dia, yang notabene bekas wartawati lapangan, membuat naskah tulisan-tulisan opininya tajam takbertepi, tantang bahaya peperangan. Tentu saja suaranya mewakili rakyat yang terdampak perang bubat antarnegara.

Marguerite Higgins aslinya lahir tempat ayahnya, Lawrence Higgins, bekerja di sebuah perusahaan pelayaran. Bapaknya blasteran orang Irlandia-Amerika, sedang ibunya Marguerite de Godard Higgins keturanan priyayi aristocrat Prancis. Tiga tahun kemudian, setelah kelahiran Marguerite Higgins, keluarganya hijrah ke Amerika Serikat dan menetap di Oakland.

Selanjutnya, dari keluarga morat marit

Avatar photo

About Eddy J Soetopo

Peneliti Media Massa, Anggota AJI Solo, Direktur Eksekutif Institute for Media and Social Studies ( IMSS), Pemimpin Redaksi sarklewer.com. Penggemar kuliner. Tinggal di Kota Solo.