Seide.id – Pakistan sebelum menjadi negara yang berdaulat merupakan bagian dari wilayah India.
Akibat perbedaan prinsip dengan India maka pada saat Inggris selaku penguasa wilayah tersebut menjanjikan kemerdekaan maka Pakistan memilih untuk mendirikan negaranya sendiri.
Penduduk Pakistan mayoritas beragama Islam. Pusat dakwah Islam terletak di masjid.
Adapun masjid di Pakistan yang sangat terkenal karena memiliki nilai historis tersendiri, namanya Masjid Wazir Khan.
Lokasi Masjid Wazir Khan
Masjid yang sudah eksis sejak abad ke 17 ini terletak di kota Lahore, ibu kota Pakistan provinsi Punjab.
Masjid ini difungsikan selama pemerintahan kaisar Mughal, Shah Jahan.
Masjid ini merupakan bagian dari sebuah tatanan bangunan, yang juga termasuk di dalamnya pemandian Shahi Hammam . Pembangunan Masjid Wazir Khan dimulai pada tahun 1634 Masehi dan selesai pada tahun 1641 Masehi.
Gaya Arsitektur Masjid Wariz Khan
Masjid Wazir Khan ini terkenal karena pengerjaan ubin fayans yang rumit, dikenal sebagai kashi-kari.
Selain itu, masjid ini memiliki permukaan interior yang hampir seluruhnya dihiasi dengan lukisan dinding Zaman Mughal yang rumit.
Masjid ini dibangun pada fondasi yang ditinggikan, dengan bagian depan menghadap Wazir Khan Chowk.
Perimeter luar Wazir Khan Masjid langkah-langkah 279 kaki (85 m) oleh 159 kaki (48 m), dengan sumbu panjang sejajar dengan Shahi Guzargah.
Konservasi Masjid Wariz Khan
Kompleks Masjid Wariz Khan tercantum pada daftar Monumen Warisan Budaya Dilindungi oleh Departemen Arkeologi Punjab.
Pada tahun 1993, situs ini ditambahkan ke daftar tentatif UNESCO untuk status situs warisan dunia.
Pada tahun 2004, Pemerintah Punjab memulai konservasi dan upaya pemulihan untuk masjid.
Pada tahun 2007, Pemerhati Budaya Aga Khan bermitra dengan Pemerintah Punjab untuk memulihkan monumen.
Pada tahun 2009 dimulailah survei mendalam terhadap masjid dalam kurun waktu dua tahun, hal ini juga untuk proses restorasi Kota Tembok Lahore.
Pada tahun 2015, situs ini dipetakan dalam bentuk tiga dimensi melalui kemitraan antara Universitas Ilmu Manajemen Lahore dan United States Agency for International Development.
(Khoirunnis Salamah)