Seide.id – Nama Linnaeus dalam ilmu biologi sudah tidak diragukan lagi eksistensi dan kiprahnya. Linnaeus sendiri merupakan ahli botani asal Swedia.
Linnaeus lahir di kota Rashult, provinsi Smaland (Swedia bagian selatan) pada tanggal 23 Mei 1707.
Ayahnya berprofesi sebagai seorang pendeta dan beliau menuntut Linnaeus untuk melanjutkan jejaknya sebagai pendeta pula.
Transisi dari teologi ke biologi
Pada awalnya Linnaeus menuruti keinginan ayahnya dengan kuliah jurusan teologi.
Linnaeus berusaha untuk menunjukkan baktinya pada sang ayah namun pada akhirnya tidak bisa dipungkiri jika minatnya pada dunia biologi sangatlah besar dan oleh karena itu ia memutuskan pindah kuliah kedokteran di Lund University pada 1727.
Linnaeus merasa kurang cocok menempuh studi di Lund University sehingga ia pindah ke Uppsala Universty tetapi akhirnya ia tidak bisa melanjutkan studinya di Swedia yang sudah ia tempuh 7 tahun lamanya.
Linnaeus melanjutkan pendidikannya ke Belanda tepatnya di University of Harderwijk pada tahun 1735.
Sebutan lain Linnaeus
Linnaeus dikenal dengan nama Carl von Linne. Nama tersebut ia peroleh saat diangkat sebagai bangsawan pada tahun 1757.
Selain itu, ia juga disebut sebagai “Prince of Botanicorum” (Pangeran Botani), “The Pliny of the North”, dan “The Second Adam”
Philosophia Botanica
William T Stearn menyebut bahwa Philosophia Botanica atau, dalam bahasa Indonesia Filosofi Botani, diterbitkan oleh seorang naturalis dan dokter asal Swedia bernama Linnaeus pada 1751.
Eksistensi Linnaeus sangat berpengaruh terhadap perkembangan taksonomi dan sistematika botani pada abad ke-18 dan abad ke-19.
Buku ini merupakan buku teks pertama botani sistematis deskriptif dan botani Latin.
Buku ini juga berisi deskripsi pertama Linnaeus yang diterbitkan tentang nomenklatur binomialnya.
Philosophia Botanica mewakili pemikiran Linnaeus yang sudah matang terkait ilmu botani dan landasan teoretisnya sehingga menjadi penjabaran gagasan yang pertama kali diterbitkan dalam dua bukunya, Fundamenta Botanica (1736) dan Critica Botanica (1737).
Buku-buku tersebut disusun dengan cara yang sama sebagai serangkaian prinsip.
Buk-buku ini juga menetapkan terminologi botani dasar.