Video ini menggambarkan bagaimana Ketua DPR-Ri, Puan Maharani yang akrab disapa Mbak Puan membagi kaos dengan cara melempar ke berbagai arah, tanpa melihat, tanpa senyum, tanpa jiwa. (Foto: YouTube)
Billboard, baliho maupun banner Mbak Puan ada di mana-mana. Sepanjang jalan besar hingga jalan desa tempat para petani mencari sesuap nasi di terik matahari. Gambar Mbak Puan itu tersenyum dari Jakarta sampai Solo dan pelosok Nusantara lain. Pemasangan billboard dan baliho Ketua DPR RI Puan Maharani tampak menonjol dengan wajah Mbak Puan tersenyum dengan baru berbalut merah di sebelahnya bergambar moncong Banteng.
Selain wajah Mbak Puan dan Banteng, ada tulisan puitis,” ‘Kepak Sayap Kebhinekaan’. Banyak yang tahu apa makna pesan itu yang diartikan untuk senantiasa menggerakkan persatuan dari berbagai suka bangsa dan hidup bersama.
Pesan Yang Tak Sampai
Pemasangan billboard Mbak Puan ini dilakukan 2 bulan secara serentak pada 15 Juli 2021 hingga 15 September 2021. Sebuah placement yang pas, namun content dan pesannya salah. Akhirnya bikin heboh dimana-mana. Strategi bagus, salah waktu dan pesan.
Jika pesan itu ditujukan pada wong cilik yang mau diraih, tim PDIP yang mendukung Mbak Puan keliru. Petani, buruh, masyarkat kecil dan wong cilik gak mudeng makna puitis-puitisan seperti itu.
Waktu bertanya pada masyarakat bawah, mereka sadar adanya baliho atau banner, tak gak ngerti apa maksudnya kepak dan kebhinekaan. Sayang kan. Padahal, baliho dan billboard ini dipasang di mana-mana berkat partisipasi para kader PDIP. Termasuk kepala daerah dan anggoata DPR RI serta DPD PDIP sejumlah daerah. Gibran atau Teguh Prakoso juga ikut memesan. Akhirnya sia-sia. Wong cilik gak ngerti pesan yang njlimet berharga miliaran yang digerakkan simpatisan Mbak Puan.
Menanam Padi Maju Tak Gentar
Tim Mbak Puan berubah haluan. Agar merakyat, Mbak Puan dibawa ke sawah. Diminta nanam padi dengan beberapa petani. Lagi-lagi jadi ledekan. Baru kali ini nanam padi langkahnya maju. Maju tak gentar menginjak padi yang baru ditanam.
Bukan mundur seperti petani biasanya. Yang lucu, dalam video Mbak Puan nanam padi yang tanpa senyum itu, petaninya ikut melgnkah maju tak gentar. Mungkin karena Mbak Puan gak senyum, petani pada takut dan ikuti langkah nanam padi versi Mbak Puan. Kali ini rekayasa agagal juga. Swlain pengarahan kurang, Mbak Puan tampak tak menjiwai. Tak ikhlas. Tak meyakinkan sebagai “ sahabat petani”.
Lempar Kaos Sembunyi Senyum
Baru-baru ini, muncuk kembali video mbak Puan bagi-bagi kaos di daerah Bekasi. Alih-alih mendapat simpati, Mbak Puan yang melempar kaos tanpa melempar senyum, tanpa menengok oang yang dilempari kaos ( seakan melampar sampah di jalanan) itu jadi bahan candaan juga. “ Itu namanya memberi tanpa hati dan ikhlas,” ujar komentaror di medsos.
Terlebih dari video itu tampak wajah Mbak Puan yang sselalu cemberut, memarahi pengawalnya soal pembagian kaos yang tak sesuai dengan keinginan Mbak Puan. Mbak Puan sungguh tak menjiwai sebagai seorang pemimpin yang membagi berkah kepada rakyatnya.
Bisa jadi itu memang sudah menjadi kehidupan sehari-hari dari seoragn perempuan pemimpin dengan begitu orang-orang bawahan yang mudah digerakkan.
Beberapa bahan promosi Mbak Puan yang dibikin tim PDIP bukannya mengangkat nama Mbak Puan yang berambisi menjadi presiden atau wakil presiden, tapi justru kebalikannya. Menjadi bahan ketawaan yang tiada habis. Terlebih simpatisan Ganjar Pranowo yang “tak disukai” Mbak Puan.
Saat bagi-bagi kaos inipun, tampak ia tak ikhlas dan tak senyum. Mbak Puan tak menjiwai sama sekali sebagai calon pemimpin yang “memberi” berkah pada rakyatnya. Apa yang salah ?
Kasihan Mbak Puan.
Sebagai puteri Megawati, tokoh besar PDIP, mestinya Mbak Puan mulai sadar, tidak bisa menggunakan tim PDIP yang gak bisa mengangkat nama Mbak Puan sebagaimana yang diinginkan.
Mbak Puan itu bukan Megawati. Mbak Puan memiliki karakter tersendiri. Itu yang mesti digali dari cucu Bung Karno ini. Setidaknya membawa Mbak Puan mendekati sosok karakter Bung Karno.
Daripada duit disebar gak ada manfaatnya, lebih baik Mbak Puan niru langkah pak Jokowi. Blusukan sembari kasih sembako pada rakyat jelata. Di situ dia akan dikenang. Kalau mau menonjol lagi, ya bikin tim sukses yang mengerti tentang promosi, branding dan mampu menonjolkan karakter Mbak Puan sebagai pribadi, selain sebagai puteri Megawati sekaligus cucu Bung Karno.
Catatan
Tulisan ini tak memiliki arti apa-apa. Ini sekedar memberi catatan bagaimana bisa menjadi orang yang dikenal, tanpa harus dijadikan ledekan atau bahan candaan yang tak ada faedahnya. Andai, keinginannya seperti itu, mungkin sudah karakternya. Atau, jangan-jangan ini cara orang-orang sekitar Mbak Puan untuk mencari muka kepada Mbak mega atau puterinya, Mbak Puan…..
BACAAN LAIN
Susahnya Jadi Perempuan Cantik
Hacker Bjorka Singgung Nama Puan, Erick Thohir dan Denny Siregar
PDIP Perintahkan Bagikan Sembako Dalam Tas Bergambar Puan Maharani