Medsos tak hanya berbagi celetukan dan terbuka. Medsos baru terdesentralisasi, Nostr melalui aplikasi Damus di Apple dan Amethyst lewat GooglePlay mencoba melakukan pendekatan proses kerja mirip cryptocurrency yang memerlukan Private Key atay Kode Khusus.
Elon Musk hari-hari ini pasti akan tambah pusing kepala. Belum selesai penggunaan centang biru Twitter untuk pengguna khusus atau pembayaran twitter yang diprotes jika hanya menggunakan kripto Doge, kini ditambah saingan baru, Nostr, yang diindetifikasikan sebagai Pembunuh Twitter.
Nostr, adalah jejaring sosial terdesentralisasi yang diluncurkan pada Rabu, 2 Februari kemarin. Tersedia di Apple maupun Android. Di App Store iOS menggunakan aplikasi Damus, melalui Google Play Android disebut Amethyst. Setelah log in ( masuk aplikasi) kita akan mendapati dua interface yang sama penggunaan hanya berbeda nama: Damus ( AppStore), Amethyst ( GooglePlay) dengan logo yang bernbeda piua, meski sama penggunaannya.
Hari pertama saat launching, Damus di Apple memperoleh 40,000 pengguna. Aplikasi baru ini juga duduk di 10 peringat aplikasi laris di Apple.
Gara-gara Jack Dorsey, mantan CEO Twitter menyumbang 14 Bitcoin senilai Rp 3,8 miliar Desember lalu, Nostr langsung naik tajam popularitasnya. Buru-buru pembuat aplikasi langsung mendaftarkan aplikasi di Apple. Begitu Jack Dorsey yang menulis di Twitter bahwa peluncuran yang terkait dengan Nostr adalah tonggal sejarah bagi protokol terbuka, popularitas medsos ini kian digemari.
Di aplikasi Damus di Apple, dituliskan bahwa medsos ini merupakan Twitter milik anda khusus untuk teman dan bisnis. Bill Casarin, sang pengembang menegaskan bahwa pengembang tidak mengumpulkan data apapun dari aplikasi ini.
Nostr merupakan singkatan dari Notes and Other Stuff Transmitted by Relays. Selintas, Nostr melalui Damus ini mirip Twiter. Bedanya saat anda masuk ke Nostr, harus membuat akun dengan melakukan generate sebuah key pair; satu untuk Public Key, satu untuk Private Key, melalui aplikasi client. Public Key istilah untuk ID yang biasa dipakai di aplikasi lainnya. Sementara Private Key semacam password atau kata sandi.
Di sinilah yang disebut Twitter yang dapat kita kontrol. Apakah kita mau main medsos ini untuk pribadi atau umum alias bisnis. Semuanya berdasar private key dan public key yang dibuat unik, beda dengan medsos lain
Melalui sistem kriptografi, pengguna bisa mengirim pesan secara pribadi hanya kepada mereka yang dituju secara pribadi. Sepanjang private key sesuai dengan public key, merekalah yang dapat menerima dan mengirim pesan.
Ini mirip dengan transaksi aset kripto. Hanya dengan alamat yang ditujukan pada kode khusus yang menerima uangnya. Jika anda ingin mengirim pesan khusus, bayangkan mengirim dana kripto khusus hanya kepada alamat yang dikenal dan khusus. Tak mungkin tersesat atau diterima orang lain, kecuali anda salah alamat.
Apakah ini tanda, gejala atau proses dari medsos menuju pendekatan cryptocurrency, hanya Bill Casarin, sang pengembang yang tahu. Tetapi kita bisa menangkap ke arah mana kelak ini ditujukan, melihat kerumitan dan kode khusus yang perlu disimpan rapi.
Nostr, uniknya mengembangkan gagasan ini melalui Damus di AppStore IOS, Amethyst melalui Google Play Android serta Snort di web, memang sebuah sejarah yang layak dicermati. Ini adalah “twitter” yang terdesentralisasi. Elos harus hati-hati jika benar aplikasi ini hendak membunuh Twitter.
Selamat mencoba dan berkreasi.
Twitter Berbayar Sesuai Warna Centang
Uni Eropa Akan Denda Perusahaan Medsos Penyebar Konten Berbahaya