Oleh MAS SOEGENG
Dimanapun anda sedang berkumpul – di arisan RT, atau rapat membahas proyek- , begitu ada bau yang tak sedap, selalu muncul seseorang berteriak. “ Siapa yang kentut ?.” Tentu tak ada yang mengaku. Tapi anda harusnya sudah tahu siapa yang buang gas itu. Dia, yang berteriak !.
Saat ini, pemerintah Indonesia dan dunia, sedang menghadapi dua penyakit mematikan; Virus corona dan virus kebencian.
Pertama, Virus corona tak tampak, sehingga satu-satunya cara bertahan agar tidak dijajah virus itu adalah memakai penangkal imunitas; memakai masker, jaga jarak, minum vitaminD3 5000 dan berpikir positif. Terbukti, mereka yang sembuh dan aman dari serangan virus corona, mereka yang melakukan nasihat itu; pakai masker, jaga jarak, vitaamimD3-500 dan berpikir positif.
Tak ada manfaatnya anda nonton tv hanya melihat kejadian yang berkaitan dengan covid-19, mencari tahu berapa yang terpapar hari ini. Tak ada manfaatnya anda meneruskan membaca berita hoax, bikin status negatif atau share omongan orang “ nggak nggenah”, membaca hal-hal negataif penuh kebencian atau bertanya varian virus apa lagi yang akan muncul. Itu hanya akan menurunkan imunitas Anda. Tak ada manfaatnya buat pikiran dan hidup anda. Virus suka kondisi manusia lemah.
Kedua, virus kebencian. Lihatalah orang-orang yang berteriak ingin menjatuhkan presiden, memaki pemerintah, dan mengajak orang untuk tidak percaya pada covid, vaksin atau menuduh segala bentuk rekayasa pemerintah berkaitan dengan wabah covid. Mereka ini sebenarnya virus yang tampak, lebih berbahaya tapi lupa dibasmi. Lebih berbahaya ? Negara sedang bekerja dan mereka hanya bisa berteriak penuh kebencian. Itu bahaya. Sulit disembuhkan. Sebab cara menyembuhkan mereka hanya dua: setelah mereka sadar diri atau sesudah mati.
Mereka tak percaya covid, menolak vaksin, tapi tetap bergerak kemana saja tanpa masker. Mereka menganjurkankelompoknya untuk berbuat seperti mereka. Tapi, diam-diam di ruah, mereka minum segala obat dan vitamin agar tak terpapar covid. Mereka juga perlu pamer dengan bergerombol di depan umum, atau bikin tiktok membuktikan bahwa covid tak ada. Mereka berani jalan-jalana tanpa masker, nekad ke mesjid dan gereja, menghirup nafas penderita covid sekedar membuktikan ucapan ustadz atau dokter sinting bahwa covid tidak ada. Hasilnya ? Mereka yang konyol melakukan itu atau menantang covid, mati satu-persatu. Tuhan tidak suka orang menantang apapun.
Jadi, kalau ada orang berteriak nyinyir di tengah pandemi viruscorona ini, anda tahu virus macam apa itu. Saat yang terbaik buat anda sekarang ini adalah, hiduplah dengan santai, penuh semangat, berbuat baik, berpikir positif dan membaca hal-hal bermanfaat. Hindari berita negatif dan hoax. Baca Seide. Jangan lupa vitamin, selalu pakai masker, jaga jarak dan senantiasa bahagia. Itu yang akan menyelamatkan anda…..