Melihat Dukalara Akibat Perang, Menulis Kehidupan -163

Pihak yang memiliki keputusan melakukan perang, pasti ada alasan dan kepentingan yang diyakini benar serta sangat penting. Ketika senjata digunakan, ada dua pihak berperang, jelas ada korban nyawa dan harta benda serta kerusakan lingkungan. Ada duka lara dan derita, baik yang memiliki senjata, apalagi masyarakat sederhana yang tak berdaya.

Apa pun alasan perang, faktanya ada korban nyawa dan harta benda, lalu belum tentu tujuan perang tercapai. Permusuhan dan dendam akan beranak pinak. Banyak yang mengungsi, ada yang mati dan banyak yang cacat fisiknya. Membaca laporan korban perang seperti di Afrika dan Ukraina, saya merenungkan dan menulis dalam sajak: Purnama Membelai Ilalang

Asap mengepul selimuti jalanan
saat kumelintasi bukit
pulang menuju kampung
Ada api membara
membakar padang semak belukar
Entah siapa yang kobarkan
sejak siang hingga malam ini
Masih menyala dan membakar
dikipas angin lautan

Terdengar rintihan menyayat
ada tangisan sendu pilu
kawanan ilalang di punggung bukit
ketakutan terjebak api
sambil saksikan saudaranya sudah jadi abu di padang lembah dan api terus menyala mengarah ke bukit
Mereka pun sebentar lagi akan dilalap bara
dan
aku pun tak berdaya

Kobar api membara
nyala bergelora membakar
Rintihan menyayat tangisan pilu
Menyatu dengan derai air mata pasrah
para perempuan dan anak-anak di medan perang Ukraina
Terjebak di terowongan bawah tanah dan terhimpit antara kehabisan pangan, dentuman senjata dan kehilangan komunikasi
Juga jerit tangis pengungsi
yang tercerai berai dengan keluarganya
hancur lebur rumah dan harta milik
Tak tahu nasib hidupnya dan nasib keluarga yang sedang terperangkap dalam kepungan peluru buas mengganas
Perang tak tahu kapan berakhir

Nampak purnama perlahan muncul dari balik gunung
Sinarnya syahdu menyapa
ilalang yang terbakar
Purnama membelai wajah ilalang
halau air mata galau
Paus mengibur korban perang
nyalakan lilin harapan
ajak dunia berdoa
padamkan api kesombongan
sirami nyala senjata berkobar
Daraskan damba harmoni damai
bagi segenap insani
Purnama pesona cahaya
diiringi gemerlap cahaya bintang
membelai wajah ilalang
yang dikepung api membara

Simply da Flores Harmony Institute